Liputan6.com, Jakarta - Alfacart.com muncul di tengah ketatnya persaingan eCommerce lokal. Berbekal embel-embel Alfa pada Alfa Online di nama sebelumnya, eCommerce yang digawangi tiga punggawa muda ini optimistis bahwa mereka bisa menjadi platform eCommerce dengan jaringan terbesar di Indonesia.
Pada hari ini, Senin (30/5/2016), Alfacart.com mengumumkan transformasinya menjadi eCommerce yang diklaim paling berbeda di antara semua pemain lain.
Satu poin yang membedakan Alfacart.com dengan platform eCommerce lain adalah hadirnya fasilitas belanja online bayar offline atau juga lebih sering disebut Online to Offline (O2O). Fasilitas ini, sebagaimana disampaikan Haryo Suryo Putro selaku Chief Operating Officer dan Chief Marketing Officer Alfacart.com, diklaim sebagai senjata andalan mereka.
Baca Juga
Dijelaskan olehnya, Alfacart.com ingin memberikan pelayanan optimal yang bisa menjangkau semua masyarakat di hampir seluruh penjuru Tanah Air. Apalagi, masyarakat yang berada di pelosok Indonesia masih memiliki kendala dengan masalah ekspedisi barang atau juga mekanisme pembayaran lewat transaksi perbankan.
“O2O menjadi alternatif terbaik yang ditawarkan kepada masyarakat agar mereka yang belum memiliki akun perbankan, tabungan maupun kartu kredit tetap bisa menikmati manfaat berbelanja online di Alfacart.com,” kata Haryo.
"Setelah memilih dan memesan barang yang hendak dibeli secara online di Alfacart.com atau aplikasi mobile-nya, mereka bisa membayar secara tunai via layanan COD (Cash on Delivery) atau membayar langsung di kasir toko Alfamart terdekat,” ia melanjutkan.
Hadirnya solusi tersebut dipandang Haryo tentu akan sangat efektif dan efisien bagi para konsumen yang ‘buta’ rekening tabungan dan kartu kredit. Hal tersebut tentu dilakukan karena didasari fakta di mana Indonesia memiliki jumlah konsumen berusia 25 tahun ke atas dengan tidak memiliki akun perbankan yang cukup tinggi, yaitu 63,7 persen. “Padahal, target kami berada di rentang usia 25 hingga 35 tahun,” tukasnya.
Selain itu, fasilitas yang juga disebut sebagai ‘Pick up Point’ ini ditawarkan sebagai sebuah solusi bagi masyarakat urban yang memiliki kesibukan tinggi dan ingin lebih seimbang mengatur waktu berbelanja.
“Keuntungan yang didapat dari layanan ini adalah penghematan yang mana terbebas dari biaya pengiriman, aman karena konsumen mendapatkan kepastian tentang kondisi dan produk yang dipesan, serta fleksibilitas karena waktu dan lokasi pengambilan dapat ditentukan sendiri,” Haryo menjelaskan.
Saat ini, Alfacart.com sudah mengintegrasikan layanan ini pada 7.000 toko dari total 11.750 toko fisik yang ada di Indonesia. Sementara, 600 di antaranya berlokasi di Jakarta. Jumlah tersebut akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Untuk jumlah merchant sendiri, pihak Alfacart.com tidak membeberkan berapa banyak target yang ingin mereka capai. “Yang pasti kami bertujuan ingin menggaet merchant sebanyak-banyaknya. Kami juga ingin memberikan kemudahan bagi pihak Usaha Kecil Menengah (UKM) supaya bisa bermitra dengan Alfacart.com,” tutupnya.
(Jek/Ysl)