Mengapa Wi-Fi di Fasilitas Umum Sering Lemot? Ini Penjelasannya

Koneksi Wi-Fi seringkali mengalami gangguan jika hadir di fasilitas umum. Mengapa demikian?

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Sep 2016, 11:40 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 11:40 WIB
Cara Mendapatkan Hotspot WiFi Gratis
Terkadang hanya lokasi-lokasi tertentu saja yang menyediakan hotspot Wi-Fi secara gratis.

Liputan6.com, Singapura - Wi-Fi kini sudah menjadi koneksi ‘wajib’ bagi hampir semua orang. Sayangnya, perangkat nirkabel tersebut seringkali mengalami gangguan jika hadir di fasilitas umum. Akibatnya, akses internet jadi sering lemot dan otomatis terganggu.

Hal tersebut dipandang oleh Keerti Melkote selaku founder dan Chief Technology Officer (CTO) Aruba Networks, sebagai salah satu masalah terbesar baginya untuk saat ini.

Ia mengakui, Wi-Fi yang muncul di tempat-tempat seperti mal, sekolah/universitas, perkantoran, hingga hall konferensi seperti MICE Marina Bay Sands--tempat di mana Aruba Networks APAC Atmosphere 2016 diadakan--sering mengalami kendala sinyal.
Keerti Melkote, Founder dan Chief Technology Officer (CTO) Aruba Networks. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza
“Sebetulnya, banyak isu seputar kendala koneksi yang pasti dialami pengguna ketika terhubung dengan Wi-Fi publik. Nah, alasannya yang paling banyak itu datang dari perbedaan perangkat yang digunakan,” kata Keerti kepada Tekno Liputan6.com pada sesi wawancara eksklusif usai gelaran APAC Atmosphere 2016 di Singapura, Selasa (27/9/2016).

“Kita harus akui, Wi-Fi sekarang jadi koneksi default (yang biasa digunakan). Kebanyakan kan menggunakan ini di rumah. Ketika ada Wi-Fi di luar, jaringannya pasti dinamis, berubah-ubah. Karena yang mengakses itu banyak, menggunakan banyak perangkat. Entah itu smartphone, tablet atau laptop,” terangnya.

Sementara itu, yang menjadi tantangan bagi pihak Aruba sendiri adalah bagaimana bisa mengoptimalkan kompatibilitas dan jaringan Wi-Fi.

Ditambahkan Keerti, ada banyak hal yang perlu dimaksimalkan agar jaringan Wi-Fi publik bisa dimanfaatkan secara utuh.

Salah satunya adalah melihat tingkat density penggunaan Wi-Fi, dengan kata lain ‘meraba-raba’ berapa banyak pengakses jaringan Wi-Fi publik tersebut.

Tak sampai di situ, tantangan berikutnya adalah tingkat keamanan Wi-Fi publik. Keerti berpendapat, masih banyak Wi-Fi publik yang masih rentan terkena serangan hacker karena perkara keamanan.

“Aruba juga berperan untuk memaksimalkan tingkat keamanan pada Wi-Fi publik. Untuk sekarang, apa yang perlu kita lakukan adalah mendeteksi siapa yang terhubung (user), perangkat apa yang digunakan, di mana lokasinya, dan bahkan aplikasi apa yang dipakai,” pungkasnya.

(Jek/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya