Susul GoPro, DJI Rilis Drone Lipat Berdesain Ringkas

Drone bernama Mavic Pro ini disebut-sebut akan menjadi pesaing terberat Karma, drone terbaru dari GoPro.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Sep 2016, 17:45 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 17:45 WIB
DJI
Mavic Pro, drone berdesain ringkas pertama dari DJI (sumber: digitaltrends.com)

Liputan6.com, Shenzhen - Beberapa waktu lalu, publik sempat dikejutkan dengan hadirnya drone besutan GoPro bernama Karma. Kehadiran pesawat nirawak itu berhasil menarik perhatian karena hadir dengan desain yang ringkas dan kemudahan pengoperasian.

Namun ternyata tak butuh lama bagi Karma untuk mendapat saingan, sebab DJI baru saja memperkenalkan drone dengan desain yang ringkas. 

Perusahaan asal Tiongkok itu secara resmi mengumumkan Mavic Pro, drone lipat pertama DJI dengan kemampuan penglihatan bird-eye selama penerbangan.

Meski hadir dengan ukuran yang lebih ringkas dari produk kebanyakan, Mavic Pro tetap dibekali dengan fitur-fitur khas DJI. Salah satunya sistem Flight Autonomy yang disematkan untuk membuat navigasi lebih sederhana.

Kemudahan juga diberikan DJI dengan pilihan navigasi untuk calon pengguna. Apabila tak ingin membeli kontrolernya, drone ini tetap dapat dioperasikan memakai aplikasi di smartphone

Meskipun tak mengungkapkan dimensi Mavic, DJI menuturkan drone anyarnya yang memiliki berat 74kg ini dapat dilipat hingga seukuran botol air.

Mengutip informasi dari laman Digital Trends, Rabu (28/9/2016), drone ini juga dibekali kemampuan menghindari rintangan yang ada di depannya.

Mavic hadir dengan dukungan three-axis gimbal dan kamera yang mampu merekam hingga resolusi 4K. Kamera 12MP yang disematkan dapat digunakan untuk mengambil foto dengan format RAW dan JPG.

Bersamaan dengan drone ini, DJI juga memperkenalkan kacamata khusus yang dapat melihat kondisi dari kamera drone selama penerbangan. Pengiriman sinyal juga dilakukan langsung dari drone ke DJI Googles sehingga tak ada jeda waktu antara kondisi sebenarnya.

Mavic Pro dibanderol dengan harga US$ 999 (sekitar Rp 12 juta) dan US$ 749 (sekitar Rp 9,6 juta) untuk pembelian tanpa kontroler.

DJI menuturkan, pesawat nirawak yang mampu bertahan 27 menit dalam sekali pengisian daya ini mulai dipasarkan pada pertengahan Oktober 2016.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya