Liputan6.com, Jakarta - Amtiss, startup bidang manajemen aset binaan Indigo Creative Nation (ICN), kian melebarkan sayapnya secara global.
Ivan F. Gautama, CEO Amtiss, mengatakan, pihaknya saat ini sedang berproses membuka kantor cabang di Singapura, tepatnya di daerah Telok Anyer, kawasan Chinatown.
"Kantor awal kami di Bandung Digital Valley, namun karyawan di sana tinggal seorang setelah kantor pusat dipindah ke Jakarta. Kini, sedang proses membuka branch di Singapura guna mengejar pasar global," kata Ivan yang tengah berada di Singapura melalui pesan instan kepada Tekno Liputan6.com, Selasa (4/10/2016).
Ia mengaku menjadi berorientasi global setelah dikirim ICN ke Silicon Valley dalam program Immersion pada 9-16 April 2016 lalu.
Baca Juga
Kala itu, kata dia, ICN mendayagunakan koneksi yang dibangun Telkom Group melalui MDI (Metra Digital Invesment) terhadap binaannya guna bertemu perwakilan Uber, Facebook, Apple, dan Google, serta venture capital firm ternama, Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB).
Di Uber, ia mengikuti pelatihan tentang product management & growth, bertemu komunitas developer Apple dan Google, serta ikut dalam F8 Conference yang merupakan acara developer tahunan Facebook.
"Kami mengenal ekosistem startup dan bisnis digital lebih luas setelah bertemu banyak jejaring di Silicon Valley. Indigo membuat kami lebih berani untuk masuk pasar di luar Indonesia," ujar Ivan.
Muru-D adalah program akselerator yang dibuat operator terbesar Australia, Telstra, dengan pemberian modal hingga SGD 40.000 atau sekira hampir Rp 400 juta. Selain itu, mereka juga mendapatkan mentoring bisnis intensif di Singapura selama enam bulan.
Ery Punta Hendraswara, Managing Director ICN, mengatakan selain Amtiss, binaannya yang masuk program Muru-D adalah Zelos.
Amtiss menawarkan solusi manajemen aset berbasis cloud yang membantu perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif. Sementara Zelos adalah binaan tahun 2016 yang menghubungkan, terutama mahasiswa aktif, dan mahasiswa baru lulus, guna mendapatkan pekerjaan sampingan melalui metode match-making system, one click apply, dan assessment test.
"Ini kabar membahagiakan berikutnya bagi kami karena startup binaan kami terus meraih pencapaian tingkat global setelah sebelumnya Kakatu dan Jarvis Store ditarik Google dalam program Launchpad Accelerator," pungkas Ery.
(Msu/Why)