Liputan6.com, California - Facebook resmi memperkenalkan Workplace kepada publik setelah uji coba pada beberapa organisasi selama satu tahun.
Layanan yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook at Work ini sudah digunakan lebih dari seribu organisasi di seluruh dunia. Lima pengguna teratas layanan ini berada di India, Amerika Serikat, Norwegia, Inggris, dan Perancis.
Pada dasarnya Workplace menawarkan layanan hampir serupa Facebook, mulai dari News Feed, Live, Reactions, Search, termasuk Trending Post. Namun layanan ini dirancang khusus untuk digunakan dalam perusahaan.
Baca Juga
Jadi, akun di Workplace akan terpisah dari akun pribadi di Facebook, sehingga pengguna tak perlu khawatir salah membagi informasi. Facebook juga menciptakan fitur unik yang didesain untuk Workplace.
Melalui keterangan resmi yang diterima tim Tekno Liputan6.com, Selasa (11/10/2016), fitur seperti dashboard dengan analitik dan integrasi single sign-on dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang memakainya.
Perusahaan yang kini dipimpin Mark Zuckerberg itu juga mengumumkan kehadiran Multi-Group Company di Workplace. Lewat fitur ini, pekerja dari beberapa organisasi dapat bekerja sama dan memperluas kolaborasi dengan cara lebih aman.
Workplace saat ini sudah tersedia dalam versi aplikasi maupun desktop. Facebook mengenakan biaya untuk layanan ini tergantung pada jumlah anggota yang mendaftar.
Adapun biaya yang dibebankan untuk berlangganan layanan ini adalah US$ 3 (sekitar Rp 38 ribu) untuk seribu anggota, US$ 2 (sekitar Rp 25 ribu) untuk 1.001 hingga 10.000 anggota, dan US$ 1 (sekitar Rp 12 ribu) untuk 10.001 lebih anggota. Facebook juga memberikan uji coba gratis selama tiga bulan.
(Dam/Why)