Liputan6.com, Jakarta - Apple memang belum mengumumkan angka penjualan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, sejak kedua seri smartphone itu meluncur pada 16 September 2016. Namun prediksi mengenai performa seri iPhone 7 sudah banyak muncul di berbagai media.
Prediksi kali ini dirilis oleh Consumer Intelligence Research Partners (CIRP). Dalam laporannya, CIRP mengungkapkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus menyumbang 43 persen dari total penjualan iPhone di Amerika Serikat (AS) pada kuartal III 2016, meski saat itu baru tersedia di pasar selama dua pekan. Dari angka 43 persen, 31 persen berasal dari iPhone 7 dan sisanya iPhone 7 Plus.
Baca Juga
CIRP menilai iPhone 7 datang pada waktu yang tepat yaitu saat iPhone mengalami performa lemah di AS. Perusahaan analis itu yakin hal tersebut disebabkan calon konsumen tengah menanti iPhone baru, sehingga tidak tertarik membeli iPhone lama seperti iPhone 6s.
Kendati demikian, data CIRP menunjukkan iPhone 7 sedikit berhasil mengalihkan perhatian para pengguna smartphone Android. Namun memang, sebagian besar pembeli iPhone 7 berasal dari loyalis iPhone.
"Hanya 9 persen dari pembeli iPhone 7 dan 7 Plus memiliki ponsel Android. Sementara pembeli model iPhone lebih lama jadi lebih banyak, dan sekira 20 persen berasal dari Android. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama pada tahun lalu ketika Apple meluncurkan iPhone 6s dan 6s Plus, 17 persen pembelinya berasal dari pengguna Android," tutur co-founder CIRP, Mike Levin, seperti dikutip dari Fortune, Selasa (25/10/2016).
Adapun data CIRP merupakan hasil survei dari 500 konsumen Apple di AS, yang dilakukan antara 25 September dan 10 Oktober.
(Din/Why)