Liputan6.com, Jakarta - Jaringan telekomunikasi berbasis serat optik milik Telkom Group di sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur diketahui terganggu akibat bencana banjir yang menghantam wilayah Bima pada Rabu (21/12/2016) kemarin.
Sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (22/12/2016), Telkom saat ini telah melakukan langkah pemulihan dengan mengaktifkan sistem jaringan terestrial cadangan dan pengalihan trafik melalui rute alternatif.
Advertisement
Baca Juga
Dengan upaya ini, setidaknya layanan voice, SMS, dan layanan data Telkomsel di NTT telah hidup kembali. Begitu juga, layanan publik, telepon rumah, dan IndiHome.
VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, "terganggunya perangkat backbone serat optik mengakibatkan pelanggan tidak melakukan komunikasi in dan out, begitu juga sebaliknya," tutur Arif.
Menurutnya, Telkom terus mengupayakan untuk memulihkan kembali seluruh infrastruktur telekomunikasi yang terkena dampak bencana dalam waktu maksimal 2 x 24 jam.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan di wilayah Nusa Tenggara karena tidak dapat menikmati layanan telekomunikasi secara normal," lanjutnya.
Selain lokasi Bima, Telkom akan mengintegraskan jalur utama baru dari Maumere menuju Makassar dengan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) paling lambat Januari 2017.
(Cas/Isk)