Autopilot Tesla Model X Cegah Pengemudi Alami Kecelakaan Beruntun

Meski sempat diragukan kemampuannya, Autopilot Tesla Model X berhasil mencegah pengemudinya mengalami kecelakaan beruntun.

oleh M Hidayat diperbarui 29 Des 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 14:00 WIB
Fitur Autopilot Tesla
Tesla punya fitur autopilot.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla, seperti diwartakan sebelumnya, cukup sering menggembar-gemborkan potensi keamanan fitur Autopilot dan teknologi mengemudi otonomos lainnya yang akan datang. Namun nyatanya kita jarang mendengar kabar Autopilot ini menyelamatkan nyawa pengemudi mobil Tesla.

Berkenaan dengan hal tersebut, baru-baru ini sebuah video di Twitter yang diunggah oleh Hans Noordsij menunjukkan Autopilot 8.0 melakukan tindakan sangat cerdas di jalan tol.

 

 

Sederhananya, sebagaimana dikutip dari Tech Crunch, Kamis (29/12/2016) ,teknologi radar di Autopilot 8.0 dapat melihat objek sekitar yang diprediksi akan menghalangi jangkauan dan jarak pandang si pengemudi.

Dalam hal ini, Tesla memiliki sistem peringatan bernama Tesla Forward Collision Warning. Sistem tersebut mampu mengirim peringatan suara ketika pengemudi mungkin dalam bahaya dan berpotensi menabrak sesuatu di depan kendaraan.

Terlihat di video di atas, sistem tersebut membunyikan peringatan bahkan sebelum pengemudi Tesla Model X melihat langsung mobil di depannya melakukan pengereman. Mengapa? Tampaknya Autopilot 8.0 telah merasakan mobil berjenis SUV di depannya berhenti mendadak dan kemudian sebuah mobil kecil di belakang mobil SUV itu menabraknya karena tidak menyadari hal tersebut.

Padahal, jika melihat video di atas, tabrakan tersebut sangat berpotensi untuk menjadi kecelakaan beruntun, termasuk melibatkan Tesla Model X yang merekam video ini. 

Namun untungnya, Autopilot 8.0 di Tesla Model X tersebut tidak hanya memberi peringatan kepada pengemudi tentang potensi tabrakan, tetapi juga mulai menerapkan sistem pengereman darurat sebelum si pengemudi melakukannya sendiri. Hasilnya, Tesla Model X ini berhenti dengan baik dan terhindar dari tabrakan.

Sebelumnya Menteri Tranportasi Jerman Alexander Dobrindt pernah meminta Tesla untuk berhenti menggembar-gemborkan fitur Autopilot di iklan mobil listrik besutannya. Dobrindt menilai, hal itu dikhawatirkan akan memunculkan kesan bahwa mobil listrik Tesla betul-betul bisa melaju tanpa memerlukan atensi dan kontrol dari pengemudi.

Seorang juru bicara di Kementerian Transportasi Jerman mengonfirmasi sebuah laporan di media Bild am Sonntag bahwa otoritas tranportasi tingkat federal memang telah melayangkan permintaan ini ke Tesla. "Surat yang dilayangkan ke Tesla memang betul-betul ada, berikut permintaan untuk tidak menggunakan lagi istilah "Autopilot" yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman," ujar juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (18/10/2016).

Adapun seorang juru bicara Tesla mengatakan, sistem "Autopilot" yang Tesla maksud telah digunakan di luar angkasa selama puluhan tahun. Dalam hal ini, Tesla selalu menegaskan kepada pelanggan bahwa sistem ini juga mengharuskan pengemudi untuk selalu memerhatikan laju kendaraan setiap saat.

"Sama seperti di pesawat terbang, bila digunakan dengan benar, Autopilot mengurangi beban kerja pengemudi dan menyediakan lapisan keamanan tambahan, bila dibandingkan dengan mengemudi murni secara manual," tutur juru bicara tersebut.

(Why/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya