Hugo Barra, Punggawa di Balik Kesuksesan Mendunia Xiaomi

Berikut profil singkat Hugo Barra mulai dari ia mengawali karir hingga akhirnya menjabat sebagai salah satu petinggi di Xiaomi.

oleh Jeko I. R. diperbarui 24 Jan 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 09:30 WIB
Hugo Barra
Hugo Barra

Liputan6.com, Beijing - Sosok Hugo Barra mungkin sudah tak asing lagi terdengar di telinga Mi Fans, sebutan pengguna dan penggemar 'garis keras' perangkat Xiaomi. Barra yang menjabat sebagai Vice President Global Xiaomi itu, resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (23/1/2017).

Lewat akun pribadi Facebook-nya, pria kelahiran 28 Oktober 1976 silam ini menyatakan tak lagi menjabat sebagai Vice President Global perusahaan teknologi tersebut.

Keputusan Barra hengkang dari Xiaomi cukup mengejutkan. Pasalnya, Barra disebut-sebut sebagai 'punggawa' di balik ekspansi bisnis global Xiaomi selama 3,5 tahun terakhir.

Ya, dalam periode itu, nama Xiaomi memang melambung tinggi. Mengawali kiprahnya di Tiongkok, Xiaomi keluar kandang dengan 'menginvasi' pasar smartphone di beberapa negara Asia, seperti India, Singapura hingga Indonesia. Bahkan, Xiaomi juga telah memasuki pasar di 20 negara lain, termasuk Rusia, Meksiko, dan Polandia.

Seperti dilansir laman The Verge, Kesuksesan Xiaomi menggebrak pasar internasional tak luput dari campur tangannya. Pasalnya, Barra dinilai sebagai sosok yang berpengalaman di dunia teknologi.

Seperti apa kisahnya menjadi salah satu orang terpenting di Xiaomi? Berikut secuil cerita Barra sebagaimana Tekno Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.

Disebut Gila Gara-gara Pindah ke Xiaomi

Sempat Disebut Gila

Sekadar informasi, sebelum bergabung ke Xiaomi, Barra menjabat sebagai Vice President of Product Management for Android di Google dari 2010 hingga 2013.

Sementara sebelum bergabung ke Google, pria lulusan Massachusetts Institute of Technology dan Universidade Federal de Minas Gerais tersebut mengawali karirnya dengan mendirikan startup bernama LOBBY7 yang membesut software speech recognition. 

Barulah pada 2003, startup miliknya diakuisisi oleh ScanSoft, dan berubah nama menjadi Nuance Communications di 2005. Kala itu, Barra menjabat posisi Product Management, Product Marketing, and Business Development di Nuance serta merilis produk yang bergerak di mobile speech recognition.

Keputusannya pindah dari Google waktu itu ternyata mengundang perhatian berbagai pihak, termasuk dari kolega dan media.

Oleh orang-orang terdekatnya, Barra disebut sebagai orang gila, karena rela pindah dari Google ke sebuah perusahaan yang kala itu belum melakukan ekspansi ke luar Tiongkok.

Barra sendiri sadar bahwa keputusannya hengkang dari Google demi Xiaomi bisa saja membahayakan karirnya. Kendati demikian, katanya, Xiaomi kini terbukti kian populer di dunia.

"Saat itu saya dibilang nekat dan gila, karena saat itu Xiaomi masih terbilang perusahaan baru. Tapi perkembangan Xiaomi sangat mengagumkan," tutur Barra.

Hengkangnya Barra ke Xiaomi sendiri dianggap sebagai perekrutan yang signifikan bagi Xiaomi. Pasalnya, perusahaan asal Tiongkok itu berhasil menambahkan mantan eksekutif Android ke dalam jajaran manajemen perusahaan.

Kendati tak lagi menjadi pegawai Google, Barra menuturkan bahwa hubungannya dan Xiaomi dengan Google tetap berjalan baik. Seperti diketahui, Xiaomi adalah salah satu vendor perangkat berbasis sistem operasi (OS) Android.

"Xiaomi berjalan dengan baik dan hubungan kami dengan Google juga tidak ada masalah. Seperti perusahaan lain (vendor smartphone dan tablet), kerjasama kami dengan Google berjalan dengan baik," tandasnya.

Punya Banyak Fans

Dicintai Mi Fans Indonesia

Kiprah Barra menjabat sebagai Vice President Global Xiaomi ternyata mendulang apresiasi dari Mi Fans. Buktinya, saat menyambangi Indonesia beberapa waktu lalu, kedatangan Barra disambut histeris Mi Fans bak aktor luar negeri yang terkenal.

Beberapa orang Mi Fans bahkan sempat membeli produknya dari luar negeri demi meminta tanda tangan dari mantan petinggi Google tersebut. Hugo sendiri tampak terkejut sekaligus sumringah ketika produk buatan perusahaannya sudah ada yang memakai di Indonesia meski belum dijual secara resmi.

"Ini beli dari Hong Kong kemarin waktu jalan-jalan, di sini kan belum ada," kata salah satu pemilik Xiaomi yang meminta tanda tangan Barra.

Tak hanya tanda tangan, kebanyakan orang yang mengenal Hugo pun langsung memanfaatkan kehadirannya dengan meminta foto bersama. Mereka yang meminta foto bersama Barra itu datang dari berbagai kalangan, mulai dari jurnalis, sales promotion girl Xiaomi hingga pengunjung.

Saat berada di Tanah Air, Barra berharap bisa menghabiskan akhir pekannya di sini agar bisa mengenal lebih jauh kondisi masyarakat Indonesia sebelum memasarkan produknya.

Pria asal Brasil itu pun mengaku senang bisa mendatangi Indonesia, khususnya Jakarta. Keramahan dan keterbukaan masyarakat terhadap teknologi menjadi alasan kesukaannya pada Indonesia.

"Saya di sini untuk dua hari. Indonesia cukup menarik, orang-orang Indonesia sangat ramah. Kita bisa lihat juga mereka sangat terbuka pada teknologi," ungkap Barra.

(Jek/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya