Liputan6.com, Jakarta - Facebook dikabarkan melakukan diskriminasi terhadap pegawai wanitanya. Demikian diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan The Wall Street Journal, yang dikutip dari The Verge, Kamis (4/5/2017).
Sejumlah engineer wanita yang bekerja di Facebook dilaporkan mengalami bias gender terkait dengan hasil coding mereka yang jarang diterima dibandingkan dengan hasil coding dari engineer laki-laki.
Advertisement
Baca Juga
Tentunya temuan ini menimbulkan pertanyaan sebab perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu berupaya keras untuk menunjukkan toleransi terhadap keberagaman di lingkungan kerja. Apalagi, Facebook memiliki visi untuk membangun ekosistem online bagi pengguna di seluruh dunia.
Kabarnya, jumlah pegawai perempuan di Facebook sebanyak 33 persen dari total karyawan. 17 persen di antaranya bekerja di bidang teknis dan 27 persen menempati posisi leader. Facebook menganggap hasil studi itu keliru dan berdasarkan pada data yang tidak akurat.
Terpisah, Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg membantah bahwa Facebook mendiskriminasi engineer wanita dan pekerjaannya. "Kami melakukan evaluasi setiap enam bulan sekali, terkait dengan karyawan mana yang akan dipromosikan dan kenapa dia dipromosikan," tutur Sandberg seperti dikutip dari CNBC.
Ia mengatakan, Facebook mempromosikan karyawan pria dan wanita secara seimbang, tanpa pilih kasih. Ia juga menyebutkan hal tersebut merupakan respons atas tuduhan mantan karyawan wanita Facebook yang menganggap hasil coding dari engineer wanita lebih sering ditolak dibandingkan hasil coding dari engineer lelaki.
"Alasan hasil coding ditolak tidak terkait dengan jenis kelamin engineer, tetapi karena level engineer yang menulisnya," kata Sandberg. Ia juga menyebut bahwa Facebook sangat memerhatikan isu bias gender yang beredar di publik.
(Tin/Why)