Spam Merajalela di WhatsApp, Apa Saja Modusnya?

Berikut ini sejumlah penipuan yang kerap dilakukan dengan memanfaatkan platform WhatsApp.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Mei 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 07:00 WIB
WhatsApp Apps
WhatsApp Apps (arstechnica)

Liputan6.com, Jakarta - Pesan sampah atau spam yang disebarkan melalui aplikasi WhatsApp tak dimungkiri terus bertambah. Bahkan, beberapa pesan itu terindikasi sebagai phising yang dimanfaatkan untuk mencuri informasi pengguna.

Modus semacam ini memang lumrah dilakukan mengingat pengguna WhatsApp yang terus bertambah. Apalagi, pamor aplikasi chatting itu terus tumbuh setiap tahun.

Meskipun pesan penipuan sudah ada sejak lama, nyatanya masih ada pengguna yang masih terjebak pesan serupa. Namun tahukah kamu, sebenarnya ada beberapa pesan menjebak yang terus dibagikan secara berulang.

Untuk mengetahui seperti apa pesan penipuan yang menyasar pengguna WhatsApp, berikut ini ada lima pesan menganggu di layanan milik Facebook tersebut, seperti dikutip dari Jalan Tikus, Selasa (9/5/2017).

1. Fake Voicemail

Pesan ini merupakan jebakan yang dibuat hacker untuk mengambil informasi berharga dari smartphone korban. Modus ini menggunakan email yang berisi pesan bahwa ada pesan suara (voicemail) pada WhatsApp milik korban.

Untuk mengetahui pesan, korban biasanya diminta menekan tombol play di email tersebut. Meskipun terlihat meyakinkan, tombol itu sebenarnya merupakan malware yang dipakai untuk mencuri informasi pribadi atau mengunci smartphone korban.

2. WhatsApp Gold Edition

Pesan yang juga kerap dibagikan di antara pengguna adalah kehadiran WhatsApp Gold Edition. Aplikasi yang dapat diunduh di luar toko aplikasi ini memang benar adanya dan berwarna emas.

Versi tak resmi atau MOD ini memang menawarkan beberapa tambahan, seperti emoji baru dan latar percakapan khusus. Namun untuk mendapatkannya, kamu harus merogoh kocek sekitar US$ 40 setiap bulan.

WhatsApp Gift Card

3. WhatsApp Gift Card

Saat ini, banyak pesan yang menawarkan jasa untuk menyadap akun atau pesan WhatsApp dari pengguna lain. Padahal, jasa semacam itu sebenarnya tak ada. Bahkan, tak sedikit layanan itu merupakan malware untuk mencuri informasi pribadi korban.

4. Gift Card

Spam berupa gift card semacam ini telah menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Untuk meyakinkan korban, biasanya penipuan semacam ini mengatasnamakan sejumlah merek-merek ternama, seperti McDonalds, KFC, 7-Eleven, hingga Zara.

Namun sebelum mendapatkan hadiah tersebut, korban akan diminta untuk mengisi sebuah survei terlebih dulu. Mengingat ini penipuan, survei tersebut jelas tak benar dan hanya dipakai untuk memperoleh data pribadi korban.

5. Penawaran investasi

Modus ini merupakan salah satu cara baru yang digunakan para penipu untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tak seharusnya. Para penipu akan mengirimkan pesan berisi penawaran investasi melalui perusahaan tertentu.

Dengan cara ini, para penipu menargetkan dapat memperoleh pemasukan dari investasi bodong semacam ini. Namun perlu diingat, modus penipuan melalui WhatsApp dipastikan terus berkembang di masa depan mengingat platform tersebut masih bertumbuh.

(Dam/Cas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya