Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan rintisan (startup) bernama Sana Health berhasil menemukan solusi bagi pengidap insomnia atau susah tidur. Perusahaan itu telah mengembangkan sebuah goggle bernama Sana Sleep untuk membantu penggunanya tidur lebih cepat.
Hal itu dimungkinkan sebab alat ini dilengkapi dengan sejumlah komponen di dalamnya. Dikutip dari Engadget, Senin (5/6/2017), alat yang memiliki bentuk seperti Virtual Reality (VR) headset ini dibekali dengan kemampuan stimulasi audio-visual.
Advertisement
Baca Juga
Lewat kemampuan tersebut, alat ini dapat memicu pola tidur alami terbaik di otak sehingga mampu meningkatkan relaksasi pengguna dan membuatnya tidur. Fluktuasi sistem saraf pengguna pun turut dipantau untuk menampilkan stimulasi terbaik agar proses tidur lebih cepat.
Kehadiran alat ini tak lepas dari pengalaman pribadi CEO dan pendiri Sana Health, Richard Hanbury. Ia diketahui memiliki masalah tidur karena rasa sakit kronis yang diderita setelah sebuah kecelakaan mobil Jeep pada 2012.
Setelah itu, ia mulai melakukan penelitian dan pengembangan untuk membantu orang-orang kesulitan tidur. Sebagai uji coba, alat ini digunakan pada Bertrand Piccard pilot Solar Impulse untuk membuatnya dapat tidur teratur selama mengitari dunia tahun lalu.
Saat ini, Sana Sleep tengah diuji coba pada sejumlah atlet yang membutuhkan istirahat malam selama perjalanan. Namun setelah itu, produk ini siap dipasarkan untuk pengguna yang lebih luas.
Sana Health sendiri kini berhasil mendapat pendanaan sekitar US$ 1,3 juta dan akan memulai produksi massal dalam waktu dekat. Rencananya, produk ini mulai dipasarkan pada kuartal kedua 2018 dan dibanderol dengan harga US$ 400 (Rp 5,2 juta).
(Dam/Ysl)