Liputan6.com, Taipei - Dalam sebuah sesi wawancara bersama Tekno Liputan6.com dan beberapa awak media Indonesia lainnya, Senior Vice President and General Manager, Consumer and Small Business Product Group Dell, Ray Wah mengungkapkan strategi Dell di sektor virtual reality (VR).
Salah satu yang ia tegaskan, awal tahun ini di CES 2017, di Amerika Serikat, Dell sudah memamerkan purwarupa pertama VR headset besutannya, yang merupakan bagian dari kemitraan dengan Microsoft, HTC, dan Oculus.
Advertisement
Baca Juga
Terbaru, di acara Computex 2017, headset yang dipamerkan di booth Dell dan Microsoft tersebut sudah mengalami perubahan di aspek desain. Dell menyebut headset ini mengadopsi desain ergonomis dan stylish.
"Headset ini dirancang dengan visor yang bisa dibuka ke atas (flip-up) untuk kenyamanan pengguna saat berpindah dari dunia virtual, kembali ke dunia nyata," kata Dell dalam pernyataannya.
Inovasi desain pada headset ini di antaranya meliputi penyesuaian tata letak kabel guna memudahkan pergerakan pengguna saat berjalan-jalan di dunia virtual dengan ruangan seukuran kamar dan perubahan ketebalan headset.
Menariknya, headset ini bukan hanya dapat digunakan untuk sebatas menikmati konten VR. "Ini merupakan mixed reality (gabungan virtual reality dan augmented reality) headset, yang memanfaatkan sejumlah teknologi yang sama, yang digunakan di Microsoft HoloLens. Artinya, pengguna tak perlu lagi membeli atau memasang sensor tambahan untuk headset ini," jelas Dell.
Bahkan, headset ini diklaim sangat praktis digunakan, tinggal plug and play. Ke depannya teknologi ini diprediksi dapat berkembang lebih luas menjadi salah satu platform untuk berkomunikasi, yang memungkinkan pengguna mixed reality headset dapat berinteraksi satu sama lain.
(Why/Ysl)