Liputan6.com, Jakarta - Sejak Asus mengumumkan anggota keluarga Zenfone 3 ke pasar Indonesia, seri Zenfone 3 Max memang cukup menarik perhatian Tekno Liputan6.com ketimbang seri-seri Zenfone 3 lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya dari spesifikasi, baterai berkapasitas jumbo pun menjadi fitur unggulan smartphone penerus Zenfone Max. Bedanya, baterai Zenfone 3 Max kapasitasnya lebih kecil.
Guna membuat smartphone ini makin menarik, Asus pun membanderol seri ini dengan harga terjangkau. Nah, seperti apa performa Zenfone 3 Max yang memiliki kapasitas baterai besar ini? Berikut ulasannya:
Desain
Dalam hal desain, ZenFone 3 Max tak jauh berbeda bentuknya dengan smartphone lain. Bagian depannya tampil dengan layar 2.5D, dengan bagian belakang panel terbuat dari metal.
Di bagian depan, kamu akan menemukan tiga buah tombol kapasitif (Home, Back dan Recent Apps), speaker, kamera depan, dan sensor di sampingnya. Jika kamu perhatikan, ada sebuah LED yang tersemat di bawah panel yang bertindak sebagai LED notifikasi.
Beralih ke bagian belakang smartphone, terdapat kamera utama dan sensor sidik jari yang ditata agar keduanya sejajar. Di samping kamera belakang, ada dual-LED flash dan sensor laser yang membantu fokus kamera lebih akurat dan cepat.
Berhubung bagian panel belakang ZenFone 3 Max terbuat dari aluminium, smartphone yang memiliki ketebalan 8,3 mm dan berat 175 gram ini cukup menarik di mata. Sayang, beberapa hal detail seperti sambungan panel kaca ke metal kurang diperhatikan dan terasa sedikit kasar.
Saat digenggam, smartphone ini cukup nyaman, meskipun tak dapat dimungkiri beberapa kali smartphone ini hampir lepas dari tangan karena bodi aluminium yang cukup licin.
Hardware dan Layar
Hardware
Asus terkesan 'bingung' ingin memadupadankan hardware yang dipilih ke dalam ZenFone 3 Max ini. Kenapa?
ZenFone 3 Max yang tiba di meja redaksi Tekno Liputan6.com tampil dengan RAM 3GB, memori internal 32GB, slot microSD yang mendukung hingga 128GB, baterai 4.100mAh, layar full HD berukuran 5,5 inci, dan kamera belakang 16MP.
Spesifikasi hardware yang cukup menjanjikan bukan? Sayang, hal tersebut harus 'rusak' dengan kemampuan prosesor kelas bawah Snapdragon 430 dan speaker mono.
Layar
Untuk sebuah smartphone seharga Rp 3.099 juta, layar ZenFone 3 Max yang berukuran 5.5 inci dan resolusi full HD (1920x1080 piksel) cukup menjanjikan.
Komposisi warna yang dihasilkan pun cukup baik. Hanya saja, tingkat keterangan layar agak mengecewakan. Di dalam ruangan, tampilan di layar terlihat dengan baik, namun saat digunakan di luar ruangan, khususnya di bawah matahari tampilan layar agak sulit dilihat.
Advertisement
User Interface (UI) dan Fitur
ZenUI 3.0
Bagi kamu yang pernah memakai smartphone Asus pasti sudah tidak asing lagi dengan ZenUI yang membalut sistem operasi Android 6.0 (Marshmallow).
Meski layar smartphone cukup lapang, tampilan di layar mungkin akan tampak penuh bagi pengguna yang rajin unduh dan install aplikasi ke dalam smartphone.
Untungnya, seperti seri-seri sebelumnya, Asus hadirkan fitur Smart Group. Dengan fitur ini, aplikasi yang tampak berantakan tersebut pun dapat dirapikan berdasarkan kategori: Games, Communication, Photography, Productivity, dll.
Sensor Sidik Jari
Meski bukan jadi smartphone pertama yang memiliki fitur ini, sensor sidik jari yang Asus hadirkan di Zenfone 3 Max ini sangat responsif dan cepat.
USB On-The-Go
Setiap smartphone membutuhkan daya yang ada di dalam baterai agar bisa beroperasi secara maksimal. Namun, lain halnya dengan Zenfone 3 Max. Mendukung fitur USB On-The-Go (OTG), smartphone ini dapat 'membagikan' daya baterai yang ada untuk mengisi daya baterai perangkat mobile lainnya.
Secara default, smartphone ini mengalirkan daya baterai sebesar 0.5A ketika kedua perangkat terhubung. Tak hanya itu, smartphone ini juga memiliki fitur opsional Rapid Reverse Charge yang secara otomatis menonaktifkan fungsi ponsel.
Mobile Manager
Salah satu aplikasi bawaan Asus yang sering kami gunakan adalah Mobile Manager. Di dalam aplikasi ini kamu dapat menemukan 5 opsi modus power-saving yang memaksimalkan konsumsi daya baterai smartphone kamu.
Dengan memilih salah satu modus power-saving tersebut, Zenfone 3 Max mampu bertahan mulai dari 100 jam, 108 jam, 188 jam hingga sampai dengan 250 jam. Cukup luar biasa, bukan?
GameGenie
Dari sekian fitur yang Asus hadirkan di ZenUI, aplikasi GameGenie cukup menarik perhatian kami. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa streaming tampilan gim yang sedang dimainkan langsung ke Twitch atau YouTube tanpa aplikasi rekam layar tambahan apapun.
Performa
Performa
Sebaik software apapun yang digunakan haruslah didukung oleh hardware yang baik pula. Sayangnya, hal tersebut gagal dihadirkan di ZenFone 3 Max ketika Asus memilih menggunakan Snapdragon 430 SoC.
Ketika kami gunakan, smartphone terkesan lemot. Hal ini terasa saat kami akan membuka smartphone menggunakan kunci PIN. Saat membuka aplikasi, tabs, menu multi-tasking, dan notifikasi drawer secara bersamaan, performa terasa agak lambat.
Uniknya, saat memilih modus Power Saving, performa smartphone lebih baik saat digunakan untuk membuka beberapa aplikasi tertentu. Dengan harga Rp 3 jutaan, performa ZenFone 3 Max yang tidak konsisten ini bisa dimaklumi.
Seperti yang tampak di aplikasi benchmark, performa ZenFone 3 Max tak jauh berbeda dengan smartphone-smartphone di kategori mid level.
Bagusnya, Zenfone 3 Max ini tidak terlalu cepat panas saat digunakan secara normal. Bodi smartphone mulai terasa panas ketika kami memainkan gim dan menggunakan kamera tanpa henti.
Meski tidak tampil 'wah', suara yang keluar dari speaker ZenFone 3 Max cukup baik walau memang tidak terlalu keras.
Advertisement
Kamera dan Baterai
Kamera
Seperti disebutkan sebelumnya, Zenfone 3 Max hadir dengan kemampuan kamera belakang 16MP PixelMaster f/2.0 dengan PDAF dan fokus laser.
Tak hanya itu, smartphone ini juga hadirkan fitur EISÂ (Electronic Image Stabilization), modus super resolution, HDR, dan low-light. Asus bahkan mengklaim, kamera di Zenfone 3 Max ini memiliki fokus yang cepat yaitu 0,03 detik.
Nyatanya, kemampuan kamera Zenfone 3 Max tidaklah terlalu menakjubkan. Hasil foto yang diambil memang tampak cukup memuaskan ketika dilihat dari layar smartphone, namun saat dibuka di komputer dan di zoom tampak hasil foto kurang detail.
Meski begitu, modus HDR sedikit membantu hasil kamera agar tampak lebih detil walau memang warna yang dihadirkan kurang "menyala".
Dari modus yang Asus hadirkan di pengaturan kameranya, modus Auto merupakan pilihan tepat karena menghasilkan foto lebih baik dari modus lainnya.
Baterai
Dari seluruh kemampuan yang Asus hadirkan di Zenfone 3 Max ini, kemampuan baterainya bisa diacungi jempol. Dalam penggunaan sehari-hari, smartphone ini mampu bertahan hingga 30 jam.
Berkat dongle OTG yang Asus sertakan di dalam paket penjualannya, kamu dapat mengubah Zenfone 3 Max ini menjadi power bank tambahan jika baterai smartphone lain yang kamu miliki habis di tengah jalan.
Kesimpulan
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Asus berhasil memenuhi janjinya untuk menghadirkan sebuah smartphone dengan kemampuan masa baterai yang panjang. Meski lebih rendah dari seri Zenfone Max, kemampuan untuk mengisi daya perangkat lain via USB OTG mampu memikat kami.
Selain dari kemampuan baterai, tidak ada alasan lain kenapa kamu harus membeli smartphone ini. Meski mampu menjalankan gim-gim berat, seperti Asphalt Xtreme dengan mulus, Zenfone 3 Max harus 'mengalah' ketika kami meng-install dan memainkan gim Injustice 2.
(Ysl/Isk)
Advertisement