Liputan6.com, Menlo Park - Facebook diketahui tengah menguji coba drone (pesawat nirawak) yang bertugas untuk menghubungkan akses internet ke seluruh dunia.
Drone bernama Aquila tersebut akan terbang ke tempat-tempat terpencil yang sulit dijangkau dan tidak terjamah akses internet.
Sebelumnya, penerbangan Aquila dilaporkan tidak berjalan dengan lancar. Aquila jatuh di penerbangan pertamanya pada Juni 2017. Drone itu jatuh akibat kondisi angin yang tidak stabil dalam penerbangan yang berlangsung selama 96 menit.
Advertisement
Baca Juga
Dan kini, Facebook kembali menguji Aquila untuk kedua kalinya. Beruntung, penerbangan yang berlangsung pada 22 Mei 2017 itu berjalan dengan lancar. Aquila tercatat terbang selama satu jam 46 menit dan berhasil mendarat tanpa ada masalah.
Menurut informasi yang dikutip Tekno Liputan6.com via Engadget, Minggu (2/7/2017), kru penerbangan Aquila belajar dari kegagalan penerbangan pertamanya. Karena itu, untuk mengantisipasi turbulensi selama penerbangan, mereka memasang komponen baru yang bertugas untuk mengurangi beban saat mendarat.
"Aquila kini juga memiliki ratusan sensor baru untuk mengumpulkan data. Ia dimodifikasi dengan software autopilot, radio baru, dan baling-baling horizontal untuk menyeimbangi proses pendaratan," tulis Facebook dalam pernyataan resminya.
Aquila mengusung bahan bakar solar (tenaga matahari). Nantinya, ia diharapkan bisa mengelilingi wilayah yang memiliki diameter hingga 60 mil, serta memancarkan konektivitas internet dari ketinggian di atas 60.000 kaki menggunakan laser komunikasi dan sistem gelombang milimeter.
Rencana awal, disebutkan bahwa Aquila terbang hingga tiga bulan lamanya. Secara fisik, drone ini punya sayap yang besar, tetapi memiliki tingkat konsumsi daya yang rendah (hanya 5.000 watt) atau setara dengan daya tiga pengering rambut.
(Jek/Ysl)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: