Liputan6.com, San Francisco - Snapchat dan Instagram bisa dibilang menjadi pesaing sengit. Pasalnya, kedua media sosial ini mengusung salah satu fitur yang sama, yakni Stories. Padahal, Snapchat duluan yang hadir dengan fitur tersebut.
Namun siapa sangka, Instagram Stories meroket begitu cepat. Pada Juni 2017, Facebook mencatat jumlah pengguna aktif Instagram Stories mencapai 250 juta. Kenaikan sangat agresif mengingat Instagram Stories sebelumnya cuma mengantongi 200 juta pengguna aktif pada April 2017.
Sayangnya, pada saat yang sama, Snapchat justru mengalami kemunduran. Menurut laporan yang dimuat First Post pada Senin (14/8/2017), pengguna aktif Snapchat tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
Advertisement
Pada kuartal kedua 2016, ada 143 juta pengguna Snapchat. Dan kini, di kuartal kedua 2017, jumlah pengguna cuma naik 30 juta menjadi 173 juta pengguna. Kenaikannya tidak dianggap drastis.
Baca Juga
Tak cuma krisis pengguna, perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat itu dilaporkan kerugian senilai US$ 443 juta atau setara dengan Rp 5,9 triliun. Sahamnya pun merosot sebanyak 14 persen.
Bagaimana pun, CEO sekaligus pendiri Snapchat (yang kini bernaung di bawah induk usaha Snap Inc.) Evan Spiegel berkata, fase ini adalah tantangan yang bisa dilewati perusahaan.
Pihaknya optimistis, Snap Inc. bisa kembali stabil dan membumbung tinggi dengan pendapatan yang lebih baik dalam waktu dekat. "Kami percaya dengan kesuksesan jangka panjang, dan perusahaan sedang dalam fase tersebut," ujar Spiegel.
Pada Juni 2017, Snapchat juga mengalami krisis serius. Diketahui, unduhan aplikasi media sosial berbagi foto dan video kilat ini menurun sebanyak 22 persen pada kuartal kedua 2017.
Mengutip informasi yang dimuat Phone Arena via Instinet, penurunan jumlah unduhan dinilai cukup besar. Apalagi, 'musibah' ini terjadi untuk perusahaan teknologi sekelas Snapchat yang nilainya sekarang sudah mencapai US$ 23 miliar (setara dengan Rp 305 triliun).
Dikaji lebih mendalam, total penurunan unduhan terbanyak berasal dari perangkat iOS, berkisar di angka 40 persen.
Tak hanya jumlah unduhan yang menurun, nilai Snap Inc. juga melemah sebanyak 26,5 persen. Padahal, sahamnya memuncak sesaat setelah perusahaan melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering, IPO).
(Jek/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: