Ekosistem Startup di Indonesia Masih Harus Terus Dibangun

Berikut adalah salah satu upaya Google untuk mengembangkan ekosistem startup di Indonesia sehingga menghasilkan lebih banyak startup baru.

oleh Jeko I. R. diperbarui 29 Okt 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 15:00 WIB
Shinto Nugroho
Shinto Nugroho, Head of Government Relations Google Indonesia. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital bertujuan untuk mencetak startup (perusahaan rintisan) dalam negeri yang berpotensi mampu membangun perekonomian digital di Indonesia lebih baik lagi.

Tak main-main, program yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Kibar ini juga menggandeng Google bersama dengan Launchpad Accelerator-nya.

Seperti diungkap oleh Head of Government Relations Google Indonesia, Shinto Nugroho, alasan Google bergabung dengan program pemerintah ini tak lain karena ingin membuat 'jembatan' yang berkesinambungan saat para startup yang 'digembleng' di Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital lulus. Ia pun menyebut cara ini adalah salah satu upaya untuk mengembangkan ekosistem startup di Indonesia yang masih harus terus dibangun

"Pertumbuhan startup itu semakin bagus karena juga penetrasi internet yang semakin ke sini meningkat tajam. 81 persen pengguna (smartphone) mengaku mereka adalah mobile first. Cuma ya kendalanya lagi-lagi di ekosistem,"  ujar Shinto kepada Tekno Liputan6.com di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Minggu (29/10/2017).

Ia menambahkan, "Kami ingin ekosistem startup di Indonesia itu punya metode didik seperti anak sekolah. Jadi layaknya pendidikan, mereka dididik dari SD hingga SMA, setelah 'lulus' kalau perlu tambahan bimbingan lagi, boleh saja."

"Ekosistem ini mungkin kalau diambil contoh bentuknya piramida. Jadi enggak bisa cuma (startup baru) yang di bagian bawah aja yang disiapkan, tapi kita juga harus take in charge sama (startup yang sudah lulus dari Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital) yang ada di tengah-tengah ini. Pipeline-nya harus ada. Kalau (ekosistemnya) sudah demikian, pasti bakal banyak startup-startup inovatif baru yang bisa saja jadi kandidat unicorn," sambungnya.

 

Apa itu Google Developers Launchpad?

Ilustrasi Startup, Pendiri Startup
Ilustrasi Startup, Pendiri Startup

Google Developers Launchpad sendiri adalah program yang didukung penuh para ahli dan mentor terbaik di Indonesia. Hingga kini, sudah ada lebih dari 20 startup Indonesia yang telah mengikuti Launchpad Accelerator dengan lebih dari US$ 1 juta pendanaan bebas saham yang telah diberikan.

Mereka 'digembleng' dengan mengikuti program akselerasi selama enam bulan. Dan pada tahun ini, akan ada tiga startup baru yang akan turut serta bergabung. Program tersebut akan menawarkan pelatihan gratis selama tiga hari meliputi sesi training, diskusi, dan mentoring.

Selain dikhususkan untuk bibit-bibit startup Tanah Air, program 3 hari tersebut juga akan melatih 20 mentor Launchpad dan 40 mentor lokal yang telah mengambil porsi penting dari Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.

Di hari ke-2, akan ada lebih dari 25 startup Indonesia yang akan langsung mendapatkan bimbingan pribadi, sedangkan di hari ke-3 akan difokuskan untuk training bagi calon pelatih.

Tak cuma itu, akan ada beberapa startup lulusan Launchpad Accelerator seperti eFishery, Kerjabilitas, dan Ruma yang akan membagikan tips dan ilmu mereka kepada para peserta program ini.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya