Pawoon, Platform Kasir Berbasis Cloud yang Ingin Bantu UKM

Startup Pawoon berupaya membantu mengembangkan UKM dengan menyediakan aplikasi kasir berbasis cloud.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Okt 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2017, 19:00 WIB
Pawoon
Penandatanganan kerja sama Pawoon dan Ponta oleh CEO Pawoon Ahmad Gani (kiri) dan Presdir PT Global Loyalty Indonesia (Ponta) Chandra Hermawan di Jakarta, Kamis (26/10/2017). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Guna mendukung dan membantu operasional bisnis usaha kecil menengah (UKM), startup lokal Pawoon menghadirkan aplikasi kasir berbasis cloud yang terhubung dengan internet.

Dengan aplikasi ini, pemilik usaha bisa memantau transaksi retail secara online tanpa harus ada di lokasi usaha. Tidak hanya memantau transaksi, aplikasi ini juga menghadirkan berbagai fitur seperti inventory management, laporan transaksi harian dan bulanan, metode menghitung pajak, dan lain-lain.

Menurut Head of Business Development Pawoon Enang Kurniawan, berbagai fitur standar untuk transaksi sudah lengkap di Pawoon sehingga Pawoon bukan hanya sebuah tool tetapi juga sebagai ekosistem pendukung bagi bisnis UKM.

Berbagai bisnis yang dapat menggunakan Pawoon di antaranya adalah pengusaha retail, pengusaha bisnis makanan, restoran, kafe, toko baju, barbershop, hingga bisnis cuci mobil dan berbagai bisnis UKM lain.

Bagaimana cara menggunakan layanan Pawoon?

Menurut Enang, pelaku UKM yang ingin menjadi pelanggan Pawoon bisa langsung mengunduh aplikasi Pawoon di Google Play Store kemudian mulai registrasi dan mengikuti langkah-langkah yang ada.

Pelanggan, kata Enang, diberikan kesempatan untuk menjajal Freemium Service atau layanan premium gratis selama 14 hari. Setelah masa tersebut selesai, pelanggan bisa memilih layaan gratis, dengan batas pencatatan 10 transaksi per hari.

Sementara jika bisnis UKM tersebut kian berkembang, mereka bisa berlangganan dengan tarif Rp 199 ribu per bulan untuk bisa mencatat lebih banyak transaksi.

"Kalau ada UKM yang berlangganan tahunan kami juga berikan reduce cost," kata Enang kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (26/10/2017).

Pawoon juga mengklaim layanannya berbeda dengan aplikasi cash register lainnya. "Dari pricing kita memang kompetitif, tapi yang membedakan kami dengan kompetitor adalah kami tidak memposisikan diri sebagai tool tetapi mitra bagi merchant sehingga kami berupaya meningkatkan bisnis mereka," ujar Enang.

Bantu 50.000 UKM

CEO Pawoon Ahmad Gani mengatakan, sejak hadir pada 2014 hingga saat ini, Pawoon sudah memiliki 50 ribu pelanggan UKM yang bergerak di berbagai bidang.

"Kepercayaan pelanggan kepada Pawoon menjadi motivasi kami memberikan layanan dan fitur baru ke pelanggan, termasuk solusi retail yang sederhana dan mudah digunakan," ujarnya.

Enang menambahkan, dari 50 ribu UKM yang menggunakan Pawoon,10 persen sudah aktif berlangganan. "Kami berupaya terus meningkatkan jumlah UKM yang berlangganan, salah satunya dengan kerja sama dengan berbagai pihak seperti Ponta untuk menghadirkan added value bagi pelanggan merchant," tutur Enang.

Dia mengatakan, hingga akhir 2017 Pawoon menargetkan bisa menambah jumlah pengguna antara 75-100 ribu UKM. Pawoon yakin, dengan jumlah pelaku UKM yang begitu besar di Indonesia bisa menjadi peluang tersendiri.

"Secara opportunity, ini bisnis yang opportunity-nya banyak karena number of SME --UKM-- di Indonesia banyak sekali," ujar Enang.

Selain kerja sama dengan Ponta, Enang mengatakan, Pawoon juga mulai ekspansi bekerja sama dengan institusi finansial seperti perbankan hingga penyedia uang elektronik. "Kami bekerja sama dengan banyak pihak karena masing-masing memiliki ekosistem yang bisa menjadi peluang," katanya.

Saat ini, kata Enang, pelaku UKM yang menjadi pengguna Pawoon ada di berbagai tempat seperti Jabotabek, Denpasar, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, dan Serang. Ke depan perusahaan juga akan melakukan ekspansi ke Makassar dan Balikpapan untuk membantu UKM di Indonesia makin berkembang.

Perusahaan yang berkantor di daerah Slipi ini kini memiliki jumlah karyawan mencapai 100 orang dalam berbagai divisi kerja.

(Tin/)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya