Begini Strategi Go-Jek untuk Pikat Konsumen

Chief Marketing Officer Go-Jek, Piotr Jakubowski berbagi strateginya memperkuat brand di pasar demi mempertahankan pasar di Indonesia.

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Nov 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 11:00 WIB
Go-Jek
Chief Marketing Officer (CMO) Go-Jek, Piotr Jakubowski. (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Nusa Dua - Tak bisa ditampik, Go-Jek cukup jenius memikat konsumen lewat iklannya. Masih ingat, belum lama ini ada papan iklan besar Go-Jek yang cuma berisikan dua paragraf kalimat saja? Papan iklan tersebut memang sengaja di pasang di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, yang terkenal luar biasa macetnya.

Tujuan Go-Jek memasang papan iklan tersebut sederhana, yakni ingin mengajak para penumpang dan pengemudi kendaraan yang terkena macet untuk menggunakan layanan transportasi online. Upaya ini, menurut Chief Marketing Officer (CMO) Go-Jek, Piotr Jakubowski, adalah salah satu strategi Go-Jek dalam memperkuat brand di pasar.

Pria bule kelahiran Jakarta tersebut mengaku, wajib hukumnya bagi Go-Jek untuk tetap mempertahankan brand agar tetap relevan ke penggunanya.

"Kita kan sekarang hidup di era disrupsi teknologi dan konsumerisme yang tinggi. Karena itu, brand itu penyampaiannya baik dalam beriklan atau yang lain harus tetap relevan dengan tujuannya sendiri," ujarnya kepada Tekno Liputan6.com di gelaran AdAsia 2017 yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (8/11/2017).

Salah satu misi utama kami adalah ingin mengurangi kemacetan di Jakarta, karena itu kami pasang papan iklan besar untuk menarik lebih banyak pengguna yang mengalami kejadian "sebetulnya (terjebak macet) di daerah tersebut," lanjut pria yang sudah fasih berbahasa Indonesia ini.

Piotr juga menekankan relevansi yang dimaksud adalah relevansi dari sisi produk dan kontinuitas untuk keterlibatan pengguna agar pengalamannya menjadi lebih baik.

"Yang kami lakukan itu adalah dengan mengerti konteks dan kekuatan pemasaran. Ini sangat penting, intinya adalah kami akan terus mencari tahu apa yang diinginkan pelanggan, merasakan apa yang mereka inginkan dan menemukan apa yang mereka suka," ungkap Jakubowski.

 

Sekilas Tentang Piotr Jakubowski

Go-Jek
Piotr Jakubowski, CMO Go-Jek. (Foto: Twitter Piotr)

Piotr sendiri adalah pria yang sudah begitu berpengalaman dalam dunia digital marketing. Pria kelahiran Jakarta tersebut mengawali kariernya pada posisi Account Management Intern di McCann Erickson Indonesia pada 2005.

Pada periode 2013-2015, Piotr menjadi Head of Digital di VML Indonesia. Sebelumnya, pada 2012-2013, pria berjuluk "Digital Marketing Nerd" ini menjabat sebagai Digital Strategist di Leo Burnett Worldwide.

Selain Jakarta, ia juga telah bekerja di kota Des Moines dan Chicago, Amerika Serikat serta Tokyo, Jepang. Selama masa kariernya, Piotr juga sempat bekerja sama dengan beberapa brand besar, mulai dari Danone, Prudential, Telkom, Coca-Cola, Samsung, McDonald's, Philips, hingga Philip Morris.

Sejak Piotr bergabung dengan Go-Jek, pertumbuhan Go-Jek diklaim agresif. Kini, Go-Jek telah diunduh lebih dari 14 juta kali via iOS dan Android. Menurutnya, ia ingin membawa Go-Jek ke tingkat lebih tinggi dalam perspektif marketing yang cerdas. Layaknya Facebook atau YouTube yang selalu hadir dengan fitur baru, Go-Jek pun ingin demikian.

Ia mengaku brand Go-Jek kini begitu kuat dan besar. Karena itu, ia ingin bersama-sama meneruskan perjuangan Go-Jek sebagai layanan transportasi on-demand terbesar di Indonesia. Apalagi, Go-Jek kini tak hanya fokus pada layanan ojek online. Layanan lain pun bervariasi, mulai dari Go-Car, Go BlueBird, Go-Mart, Go-Send, Go-Shop, Go-Glam, Go-Clean, Go-Massage, Go-Box, hingga Go-Pay.

Peran Piotr di Go-Jek juga tak bisa lepas dari salah satu fitur pembayaran nontunainya, yaitu Go-Pay yang diklaim meningkatkan pertumbuhan pengguna aktif Go-Jek. Go-Pay menjadi strategi perusahaan untuk membudayakan pembayaran cashless. Saat ini pengguna Go-Pay mencapai 50 persen dari total pelanggan Go-Jek.

Untuk informasi, Tekno Liputan6.com turut berpartisipasi menghadiri AdAsia 2017, ajang marketing terbesar dan paling bergengsi di Asia. Tahun ini, AdAsia digelar pada 8-10 November 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia.

Seperti diketahui, penyelenggara kongres tersebut adalah Asian Federation of Advertising Associations (AFAA), yang terdiri dari 14 negara. AdAsia 2017 akan diisi lebih dari 30 pembicara ahli pada bidangnya masing-masing.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya