Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok telah menyiapkan kantor polisi yang dioperasikan oleh kecerdasan buatan. Pemerintah negara tersebut berencana membuat kantor otomatis ini di salah satu kota besarnya.
Dilansir The Next Web, Senin (13/11/2017), seluruh proses dalam kantor polisi tersebut akan berjalan secara otomatis. Nantinya, kantor ini akan melayani uji coba SIM dengan simulator termasuk pendaftarannya.
Kantor ini akan dibekali dengan teknologi pemindaian wajah yang dikembangkan oleh Tencent. Mengingat seluruhnya dilakukan secara otomatis, masyarakat tak perlu menyiapkan banyak dokumen.
Advertisement
Baca Juga
Masyarakat yang datang cukup mengambil gambar, dan seluruh proses akan dilanjutkan secara otomatis. Begitu pula saat selesai melakukan pendaftaran, masyarakat tak perlu lagi kembali ke kantor ini.
Kantor polisi berbasis kecerdasan buatan ini dapat menyelesaikan pengurusan dalam kurun waktu 24 jam dan pembayaran dilakukan secara online.
Dokumen yang sudah selesai juga akan dikirimkan langsung ke rumah dengan memanfaatkan jasa kurir, sehingga masyarakat pun tak perlu kembali untuk mengambil dokumen yang diperlukan.Â
Karena tak dijalankan oleh manusia, kantor polisi ini akan buka selama 24 jam dalam satu minggu penuh. Dengan demikian, masyarakat yang ingin mengurus dokumen apa pun dapat melakukannya setiap saat.
Rencana Tiongkok di kecerdasan buatan
Sekadar informasi, Tiongkok baru saja merilis rencana pengembangan kecerdasan buatan nasional pada Juli 2017. Dalam rencana itu tertuang ambisi untuk membangun teknologi terkemuka di dunia, khususnya kecerdasan buatan.
"Situasi keamanan nasional dan persaingan internasional sangat kompleks.... Kita harus berinisiatif secara kuat dalam memahami tahap perkembangan baru untuk kecerdasan buatan dan menciptakan keunggulan kompetitif baru," ujar Dewan Negara Tiongkok.
Selain itu, kecerdasan buatan disebut-sebut akan dipakai untuk memprediksi dan mencegah aksi kriminal. Kepolisian akan bekerja sama dengan pihak lain mengembangkan sistem untuk mengenali dan menangkap terduga pelaku kriminal.
"Jika kami memanfaatkan smart systems dan smart facilities, kami dapat mengetahui seseorang yang mungkin menjadi teroris atau melakukan kejahatan," ujar Wakil Menteri Kementerian Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Li Meng.
Kepolisian akan memanfaatkan produk dari perusahaan pengenal wajah, Cloud Walk. Perusahaan itu dikenal telah melakukan sejumlah uji coba yang menggunakan data dari pergerakan dan kebiasaan seseorang.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut:Â
Advertisement