Mark Zuckerberg Dinilai Punya Kemampuan Adaptasi Spektakuler

Pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, menilai Mark Zuckerberg memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan sebagai seorang pengusaha muda.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Nov 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 09:30 WIB
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan. (Foto: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri LinkedIn sekaligus investor, Reid Hoffman, merupakan salah satu orang yang melihat transformasi Mark Zuckerberg sejak Facebook belum terkenal sampai menjadi raksasa internet seperti saat ini. Ia melihat Zuckerberg memiliki perkembangan yang sangat menakjubkan sebagai seorang pengusaha muda.

Pernyataan Hoffman itu disampaikannya dalam sebuah klip podcast Business Insider bertajuk "Success! How I Did It". Hoffman sendiri merupakan salah satu investor awal Facebook.

"Salah satu kebahagiaan bekerja dengan Mark (Zuckerberg) sejak masa-masa awal sampai sekarang adalah ia benar-benar memperlihatkan perkembangan pengetahuan dan adaptasi spektakuler, yang pernah saya lihat dalam diri seorang pengusaha muda hingga sekarang yaitu CEO berpengalaman dan sangat cakap," ungkap Hoffman.

Hoffman bertemu Zuckerberg pada 2004, ketika ia mencari investasi untuk "The Facebook" -nama awal Facebook- dan belum memiliki satu pun investor. Hoffman mengaku tertarik dengan layanan tersebut, tapi karena sedang mengurus jejaring sosialnya sendiri yang sedang berkembang, ia tidak ingin menjadi investor utama. Oleh karena itu, Hoffman menghubungi teman dan rekan investornya, Peter Thiel, lalu mengatur pertemuan dengan Zuckerberg.

Thiel yang merupakan salah satu pendiri PayPal merupakan investor pertama Facebook. Jejaring sosial itu menerima investasi pertama oleh Thiel pada Juni 2004. Kemudian pada 2005, perusahaan melepas "the" dari namanya setelah membeli nama domain facebook.com senilai US$ 200.000.

 

Nostalgia Masa Awal Mark Zuckerberg

Dalam sebuah episode podcast, "Master of Scale", Hoffman dan Thiel pernha menceritakan sebuah cerita lama pertemuan mereka dengan Zuckerberg. Keduanya bergurau tentang sulitnya berkomunikasi dengan Zuckerberg saat itu.

Sosok Zuckerberg saat ini dan dahulu cukup jauh berbeda. "Ia sekarang sangat pandai mengeluarkan pendapatnya. Namun, dahulu ada momen ia banyak melihat ke meja tanpa berbicara apa pun," tutur Hoffman.

Ia dan Thiel merasa sikap Zuckerberg saat itu menarik perhatian mereka. Terlebih lagi, saat itu Zuckeberg juga "mempromosikan" layanan transfer file miliknya, Wirehog, untuk berjaga-jaga jika mereka tidak menyukai Facebook.

Seiring waktu, ada banyak perubahan dalam diri Zuckerberg, tapi menurut Hoffman, kecerdasan visionernya tidak pernah berubah.

Ia memuji evolusi Zuckerberg mengenai kemampuan beradaptasi yang sangat baik, ditambah hasrat kepemimpinan "true north". Menurut penjelasan pebisnis Amerika Serikat dan akademikus, Bill George, true north adalah titik penyesuaian yang membantu diri agar tetap berada di jalur sebagai seorang pemimpin.

"Saya mempelajari banyak hal dari yang dia lakukan," ungkap Hoffman mengenai sosok suami dari Priscilla Chan tersebut.

Seorang Pemimpin

Penilaian Hoffman ini sejalan dengan mantan karyawan Facebook, Antonio Garcia Martinez, yang turut melihat perkembangan Zuckerberg menjadi seorang pemimpin.

Martinez mengatakan, hampir sebagian besar orang luar tidak mengerti ia berkembang dengan banyak kemampuan kepemimpinan, dan bukan menjadi orang yang sangat berbeda dibandingkan sebelumnya.

Martinez menilai Zuckerberg sebenarnya sosok yang sangat alpha male dan dominan. Bahkan seorang pengejek seperti dirinya mengakui Zuckerberg benar-benar percaya misinya untuk menghubungkan dunia. Perkembangan Facebook pada dasarnya memaksa Zuckerberg untuk mengatasi beberapa kecenderungan canggungnya.

Zuckerberg dengan kesuksesannya mengembangkan Facebook sebagai perusahaan berharga di dunia, sekaligus membuatnya menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia. Demikian seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (17/11/2017).

Seiring perjalanan sebagai seorang pengusaha, Zuckerberg berhasil berevolusi menjadi seorang pemimpin yang penuh percaya diri. 

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya