Huawei Tiru Teknologi Pemindaian Wajah iPhone X

Huawei mengklaim teknologi face scanning (pemindaian wajah) pada Honor V10 lebih baik dari iPhone X. Apa klaim tersebut benar terbukti?

oleh Jeko I. R. diperbarui 29 Nov 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 16:00 WIB
Huawei
Teknologi pemindaian wajah Huawei Honor V10. (Foto: Huawei)

Liputan6.com, Shenzhen - Beberapa vendor memang sudah menerapkan teknologi pemindaian wajah (face scanning) pada perangkatnya. Sebut saja Apple dengan iPhone X dan Samsung dengan Galaxy Note 8.

Dan yang terbaru, Huawei merilis seri Honor V10 yang dilengkapi dengan teknologi sama. Bisa dibilang, Huawei meniru teknologi Face ID pada iPhone X. 

Menariknya, Huawei dengan percaya diri mengklaim teknologi pemindaian wajah pada Honor V10 justru lebih baik ketimbang FaceID yang ada di iPhone X.

Saat presentasi, Huawei mengklaim teknologinya mampu bekerja lebih baik dari sistem TrueDepth, yang merupakan sistem pemindaian wajah Apple pada iPhone X).

Ia bahkan bisa menangkap 300.000 titik detail wajah dalam 10 detik. "Atau 10 kali lebih cepat ketimbang sistem TrueDepth di FaceID iPhone X," ujar Huawei sebagaimana dikutip Ubergizmo, Rabu (29/11/2017).

Perusahaan teknologi asal Negeri Tirai Bambu ini juga menjamin teknologi pemindaian wajahnya sangat aman untuk digunakan sebagai otentikasi pembayaran nontunai.

Selain itu, untuk urusan keakuratan dan kecepatan, pengguna bisa membuka layar smartphone dengan menengok dan layar akan membukanya dalam waktu 0,4 detik saja.

Selain itu, Huawei juga menghadirkan fitur serupa Animoji pada iPhone X, di mana pengguna bisa menciptakan emoji bergerak dari teknologi pemindaian wajah pada Honor V10.

Mendominasi Pasar

Huawei
Peluncuran Huawei Nova 2i di Jakarta, Senin (6/11/2017). Liputan6.com/ Andina Librianty

Meski banyak yang menyebut Huawei menjiplak teknologi pemindaian wajah dari Apple, perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Tiongkok ini buktinya terus berusaha memperkuat posisinya di pasar smartphone dunia dengan meningkatkan pangsa pasarnya. Perlahan usaha tersebut mulai membuahkan hasil.

Menurut laporan kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, Huawei telah mengapalkan lebih dari 100 juta ponsel pada tiga kuartal pertama 2017. Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar 19 persen dari tahun lalu, dan salah satu faktor pendukungnya adalah seri Mate.

Selain itu, pendapatan Huawei juga mengalami pertumbuhan sebesar 30 persen dari tahun lalu. Perusahaan asal Tiongkok itu saat ini memiliki 42.300 mitra ritel global.

Huawei sama seperti sejumlah vendor smartphone lain, memasarkan berbagai varian produk. Smartphone Huawei dipasarkan di bawah bendera utamanya "Huawei" dan sub-brand miliknya "Honor".

Setelah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan sejauh ini, Huawei akan terus berinovasi dan salah satu tujuannya adalah bisa menjangkau lebih banyak segmen high-end.

Saat ini, Huawei memiliki posisi yang kuat di pasar Tiongkok dan Eropa. Selanjutnya, perusahaan akan ekspansi ke Amerika Serikat (AS) dengan mengandalkan seri flagship terbarunya, Mate 10. 

Dengan demikian, Huawei optimistis akan bisa mengalahkan Apple, yang saat ini mendominasi pasar AS.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya