Liputan6.com, Tangerang - Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berupaya untuk melawan konten negatif di internet yang terus menjamur. 'Gerah' dengan hal ini, Kemkominfo pun menggagas Gerakan Nasional Literasi Digital lewat program Siber Kreasi.
Untuk diketahui Siber Kreasi adalah kerja sama dari beberapa pihak dengan Kemkominfo yang menaruh perhatian pada upaya melawan penyebaran konten negatif di internet. Adapun yang menjadi fokus gerakan itu adalah upaya literasi digital, terutama untuk generasi muda.
Advertisement
Baca Juga
Disampaikan Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, program ini merupakan salah satu fokus utama Kemkominfo dalam beberapa tahun ke depan. Ia menyebut Siber Kreasi akan memakan waktu tiga tahun dan tahap edukasi literasi digital kepada masyarakat diyakini bakal rampung pada 2020.
"Kami sudah launching 28 Oktober 2017 dan sudah keliling ke Indonesia dengan memberikan edukasi digital kepada masyarakat. Kami canangkan tiga tahun ke depan akan terus mengedukasi literasi digital. Kami ingin mereka melek terhadap informasi yang tersebar di internet agar dapat memilah yang akurat dan tidak," tutur pria yang akrab disapa Semmy ditemui Tekno Liputan6.com di Diskusi Jurnalis Bersama Kemkominfo, Bintaro, Senin (18/12/2017).
Adapun program ini baru saja dimulai sejak 2017. Semmy mengungkap pihaknya melakukan empat langkah untuk mengedukasi masyarakat. Pertama adalah mengutamakan upaya kolaborasi dan engagement. "Kalau pemerintah sendiri (yang melakukan tahap ini) kan nggak ada tenaga," tambah Semmy.
Setelah itu, lanjut Semmy, pihaknya juga menciptakan kurikulum khusus edukasi literasi digital mengingat tahap ini tidak bisa dilakukan secara sembarang. Dan yang ketiga, pihaknya memberdayakan komunitas-komunitas sehingga ada pihak yang berperan menjadi 'lentera' bagi masayarakat.
"Yang terakhir adalah adalah memperkuat cyber governance. Makanya harus ada kontrol dalam menjalankan suatu governance-nya," tukasnya.
Â
Dari Hulu ke Hilir
Selain itu, Semmy juga mengungkap Kemkominfo memberlakukan strategi 'dari hulu ke hilir' untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.
"Di hulu, kita lakukan edukasi agar literasi masyarakat menjadi tinggi. Nah pas sampai di tengah, kita harus melakukan pendampingan berkelanjutan oleh komunitas. Di hilirnya, Kemkominfo melakukan pengendalian konten dengan menegakkan hukum dan menggandeng pihak kepolisian, kalau masih ada yang melakukan kami melakukan penangkapan," jelas Semmy menerangkan.
Untuk saat ini, sudah ada 37 organisasi tingkat nasional, baik badan pemerintah atau non-pemerintah yang sudah bergabung dalam gerakan ini. Tak hanya itu, gerakan ini juga menggandeng sejumlah influencer untuk ikut berbagi konten positif di internet.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement