Viral, Beredar Video Pegawai Uber 'Diusir' dari Kantor

Menurut unggahan seorang pegawai Uber Singapura, para pegawai hanya diberi kesempatan dua jam untuk pergi meninggalkan kantor.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Mar 2018, 16:56 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 16:56 WIB
Mobil Self Driving Makan Korban, Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas
Ilustrasi mobil self driving yang dimiliki Uber. Foto diambil pada September 13, 2016, (ANGELO MERENDINO / AFP)

Liputan6.com, Singapura - Grab baru saja mengumumkan telah resmi mengakusisi bisnis Uber di wilayah Asia Tenggara. Dengan demikian, layanan ride-sharing asal Negeri Jiran ini akan mengambil alih operasional dan aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Namun di balik akuisisi tersebut, ternyata ada kabar lain yang cukup mengagetkan. Sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter bernama @Syhrezd mendadak viral baru-baru ini.

Alasannya, ia menyebut dalam unggahan itu, para pegawai Uber hanya diberi waktu 2 jam pemberitahuan untuk meninggalkan kantor. Demikian informasi yang dikutip dari akun milik Syahrizad tersebut, Senin (26/3/2018).

"Kalian sudah mendengar bahwa Grab membeli Uber. Tak masalah bagi sebagian orang. Namun, berefek bagi seluruh kantor saat menerima informasi untuk meninggalkan kantor dalam waktu 2 jam. Ya, seluruh kantor keluar dari gedung," kicaunya.

Saat coba dikonfirmasi oleh Tekno Liputan6.com, ia juga mengaku bahwa hal tersebut benar adanya. Ia juga mengungkapkan seluruh pegawai resmi dihentikan, bahkan ada pernyataan agar para pegawai mencari pekerjaan lain.

"Kami semua dihentikan, saya pikir, karena kepala agensi sudah meminta kami untuk mencari pekerjaan lain," tuturnya. Adapun peristiwa ini terjadi di kantor Uber Singapura beberapa jam lalu.

Sontak, kicauan pria yang mengaku bekerja sebagai telesales specialist di Uber ini mendapat sejumlah kicauan yang menyayangkan aksi itu. Tak sedikit pula warganet yang memberi dukungan pada pria tersebut.


Uber Sebut Tak Pemutusan Hubungan Kerja

CEO Uber Dara Khosrowshahi
CEO Uber Dara Khosrowshahi. Dok: TechCrunch

Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari Uber terkait peristiwa ini. Namun, merujuk dari email CEO Uber Dara Khosrowshahi pada para karyawan, akuisisi ini bukan berarti Uber sedang berada dalam upaya untuk melakukan konsolidasi bisnis.

"Wajar jika ada pertanyaan apakah ini merupakan strategi konsolidasi, mengingat sudah dilakukan di Tiongkok termasuk Rusia, dan kini Asia Tenggara. Namun, jawabannya adalah tidak," tuturnya seperti dikutip dari CNBC.

Ia juga menuturkan langkah akusisi ini karena Uber strategi global menyimpan bahaya. Maksudnya, startup asal Amerika Serikat itu bertarung di banyak lini dengan banyak kompetitor di wilayah Asia Tenggara.

Karena itu, Uber akan fokus pada wilayah pasar inti di mana mereka beroperasi saat ini. Khosrowshahi juga menuliskan bahwa 500 pegawai Uber di Asia Tenggara nantinya akan pindah ke Grab.

Akan tetapi, juru bicara Uber menyebut ada beberapa staf yang akan bertahan untuk menjalankan operasi di wilayah Asia Pasifik. Sebagai bagian dari kesepakatan, perusahaan juga memastikan tak ada pemutusan hubungan kerja bagi.


Grab Resmi Akuisisi Uber

Ilustrasi Grab
Ilustrasi Grab

Kepastian akuisisi Uber oleh Grab sendiri diumumkan pada 26 Maret 2018. Lewat akuisisi ini, Grab akan mengintegrasikan layanan pemesanan kendaraan dan pesan antar makanan Uber di kawasan Asia Tenggara ke platform miliknya.

Melalui penggabungan bisnis ini, Grab berambisi menjadi platform mobile online-to-offline (O2O) nomor satu di Asia Tenggara sekaligus menjadi pemain utama dalam bisnis layanan pesan antar makanan.

Grab juga akan mengambil alih operasional dan aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sebagai bagian dari akuisisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan direksi Grab.

Untuk mengurangi disrupsi, Grab dan Uber akan bekerja sama untuk segera melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber. Hal itu juga berlaku pada rekanan merchant termasuk rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.

Aplikasi Uber sendiri akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan untuk memastikan stabilitas mitra Uber. Mereka juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara online.

Sementara, Uber Eats tetap akan beroperasi hingga akhir Mei. Setelahnya, rekanan pengantaran dan restoran uber akan pindah ke platform GrabFood.

(Dam)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya