Ucapan Selamat Hari Raya Waisak Mengalir di Twitter

Banyak orang menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Waisak di ranah maya.

oleh Andina Librianty diperbarui 29 Mei 2018, 07:50 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2018, 07:50 WIB
Perayaan Waisak di Jambi
Suasana perayaan Waisak pada 2017 lalu di Candi Muarojambi. (Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Buddha hari ini merayakan Hari Raya Waisak. Hari suci umat Buddha ini menjadi salah satu topik populer di Twitter, yang dimeriahkan dengan banyaknya ucapan selamat dan harapan mengalir di ranah maya.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Selasa (29/5/2018), saat berita ini ditulis, Waisak, menjadi salah satu topik populer yang menduduki Indonesia tren. Beragam ucapan selamat mengalir di Twitter, berikut beberapa di antaranya:

"Met Sahur, met Waisak dan met Galungan. Ingat, hidup hanyalah pada saat yang sama dibagi itu (Pada saat yg sama = Sementara itu >>> Sementara = Pada saat yang sama dibagi itu)," tulis @sudjiwotedjo.

"Untuk saudara2 kita umat Buddha, selamat Hari Raya Waisak. Semoga membawa kedamaian di dunia," tulis @xcintakiehlx.

"Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia. Selamat hari Waisak," demikian twit dari @wsyld.

Wikipedia melansir, Waisak atau Waisaka merupakan hari suci umat Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, serta Visakha Bucha di Thailand. Di beberapa tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".

Waisak dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan untuk memperingati tiga peristiwa penting bagi umat Buddha.

Salah satunya Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) saat berusia 35 tahun pada 588 SM.

12 Ribu Botol Air Berkah Waisak dari Umbul Jumprit

waisak
Pemindahan api dari sumber api abadi di Mrapen ke sebuah obor untuk kemudian dibawa marathon ke Candi Mendut. (foto: liputan6.com/edhie prayitno ige)

Sebanyak 12.000 botol air berkah Waisak 2562 BE/2018 diambil dari Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pada Senin (28/5/2018), umat Buddha dari sejumlah majelis melakukan pemberkahan air suci Waisak di Umbul Jumprit.

"Sebelum upacara pemberkahan, kami telah melakukan pembersihan dan pemeliharaan area Umbul Jumprit pada tanggal 15 sampai dengan 18 Mei 2018, kemudian dilanjutkan pengisian air berkah sebanyak 12.000 botol pada tanggal 25 Mei," kata Wakil Ketua Pengambilan air berkah Waisak Martinus Nata di Temanggung, dilansir Antara.

Dalam upacara pemberkahan air suci Waisak tersebut, masing-masing majelis melakukan puja bakti di sebuah altar di kawasan Umbul Jumrit. Kemudian, perwakilan biksu mengambil air berkah dengan menggunakan kendi.

Air berkah tersebut kemudian akan disemayamkan di Candi Mendut dan Borobudur yang digunakan untuk menyambut detik-detik Waisak 2562 BE/2018.

Air Suci untuk Membersihkan Jiwa

api waisak
Piranti prosesi pemindahan api abadi Mrapen menjadi api Waisak. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Biksuni dari Majelis Maju Bumi Maitri Kusala mengatakan, air suci ini maknanya untuk membersihkan jiwa manusia.

"Kadang-kadang manusia itu diliputi jiwa kotor dengan rasa benci, keserakahan, sombong, terlalu ego pada diri sendiri, serakah akan kedudukan, dan serakah akan kekayaan. Jadi, dengan pengambilan air suci ini agar manusia itu bisa sadar akan jiwanya, lalu pelan-pelan untuk koreksi diri," katanya.

Harapan dari pengambilan air suci ini untuk seluruh manusia di dunia agar sadar bahwa jiwa ini bagaikan jiwa Sang Buddha dengan penuh cinta kasih tanpa memandang aliran dan agama.

"Jadi, harus mempunyai cinta kasih terhadap sesamanya. Harus saling membantu, jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Khususnya terhadap Indonesia, semoga bisa hidup rukun, bisa sadar akan kebodohan kita," katanya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya