Kemkominfo Mulai Ajak Pelaku UMKM Berjualan Online di Bulan Ramadan

Sebagai langkah, Kemkominfo mulai mengajak pedagang kue di pasar subuh kawasan Senen untuk mulai berjualan secara online di Bulan Ramadan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 04 Jun 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 12:30 WIB
Harbolnas, Ecommerce Ini Siap Ganti 12 Kali Lipat Selisih Harga
Dalam Harbolnas 12.12 nanti, Shopee Indonesia garansi harga termurah. Jika temukan lebih murah, akan selisihnya akan diganti 12 kali lipat. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Program Ramadan Express yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemkop dan UKM) mulai digelar sejak pekan lalu.

Bekerja sama dengan enam marketplace yang di Indonesia, program ini menargetkan pelaku Usaha Kecil dan Menengah yang memproduksi barang kebutuhan masyarakat di bulan Ramadan dapat berjualan online.

Adapun enam marketplace yang berpartisipasi dalam program ini adalah Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Blanja, Shoppe, dan Grabfood.

"Baru mulai di pasar kue subuh, Senen, Gerakan UMKM Jualan Online Ramadan Express. Ini bagian dari upaya Kominfo mendorong UMKM untuk memanfaatkan berkah Ramadan," tutur Staf Khusus Menteri Kominfo Lis Sutjiati dalam keterangan resmi, Senin (4/6/2018).

Pasar kue subuh di Kawasan Senen dipilih karena banyak pedagang yang ada di lokasi tersebut. Lis menuturkan, pola jemput bola semacam ini akan berlangsung pula di sejumlah kota lain di Indonesia.

"Seperti di sini, kegiatan dimulai dengan berbagi pengalaman dari artis atau pengusaha yang bisnis UMKM-nya sukses karena berjualan online. Para relawan juga akan datang ke kios untuk membantu pedagang mendaftar di marketplace," tuturnya.

Tanggapan para pedagang, menurut Lis, juga sangat positif terkait program ini. Hal itu dapat dilihat dari status onboarding para pedagang. Maksudnya, pedagang bersangkutan sudah memiliki lapak online dan dapat dipesan melalui aplikasi.

"Tahapan yang akan dilalui mulai dari onboarding atau mendorong pelaku UMKM offline menjadi online, lalu active selling atau pendampingan transaksi online," tutur Lis. Setiap UMKM nantinya juga akan didampingi untuk meningkatkan skala bisnisnya.

Selain Jakarta, program ini juga digelar di Tasikmalaya, Surabaya, Bandung, Solo, Makassar, Padang, Samarinda, dan Aceh. Pelaksanaan Ramadan Express ini berlangsung selama dua minggu dari 29 Mei hingga 12 Juni 2018.

UMKM Berburu Berkah Ramadan dengan Jualan Online

Kemkominfo
Konferensi Pers Ramadan Ekspres : Gerakan Ayo UMKM Jualan Online. (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Sekadar informasi, program Ramadan Express ini sebenarnya baru diperkenalkan pekan lalu. Program ini merupakan bagian dari gerakan 'Ayo UMKM Jualan Online' yang diperkenalkan bulan April 2018.

Secara garis besar, program yang turut menggandeng sejumlah e-Commerce Indonesia ini bermaksud mengajak pelaku UMKM Tanah Air mulai berdagang secara online.

Menurut staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Lis Sutjiati, kehadiran program ini bertujuan untuk membuka kesempatan pelaku UMKM mendapatkan untung yang lebih melimpah. Seperti diketahui, transaksi jual beli di bulan Ramadan terbilang melonjak cukup tinggi.

Oleh sebab itu, Kemkominfo bermaksud untuk terjun langsung mengajak para pelaku UMKM agar tak melewatkan momen ini. Salah satunya adalah dengan mengajak para pelaku UMKM mulai berjualan online.

"Jadi, program ini ditujukan untuk membantu pelaku UMKM makro atau rumahan untuk meraih tsunami berkah dari penjualan selama Ramadan," ujar Lis saat konferensi pers Ramadan Express: Gerakan Ayo UMKM Jualan Online di Kantor Kemkominfo, Senin (28/5/2018).

"Online dipilih karena saat ini sudah banyak konsumen yang melakukan pembelian lewat internet, selain itu mereka juga dikenal pasar yang lebih luas," lanjutnya.

Lebih lanjut Lis menuturkan, dalam program kali ini, pihaknya akan melakukan aksi 'jemput bola' atau mendatangi langsung para pelaku UMKM.

Untuk itu, Kemkominfo akan dibantu para relawan TIK, perwakilan marketplace, termasuk sejumlah siswa SMK.

"Untuk program kali ini, kami akan lebih fokus juga ke pelaku UMKM yang menjual kebutuhan saat bulan Ramadan. Mulai dari pakaian muslim, takjil, kue kering, termasuk peralatan membuat kue," tutur Lis menjelaskan.

Strategi Pemerintah Dorong Pelaku UMKM Mulai Berjualan Online

UMKM
Gerakan Pemerintah untuk mendorong pelaku UMKM mulai berjualan online (liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Sebelumnya, Lis juga sempet menyebut pelaku UMKM merupakan sebagai pahlawan ekonomi digital Indonesia. Alasannya, sebelum era digital dimulai, para pelaku UMKM sudah menjadi penopang ekonomi nasional.

"Nah, dengan dibukanya akses digital ini, membantu para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya ke lebih besar. Tak hanya pasar nasional, tapi juga pasar global yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan," tuturnya saat peluncuran gerakan 'Ayo UMKM Jualan Online'.

Lebih lanjut ia menuturkan, program yang menggandeng e-Commerce ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM untuk lebih berkembang dengan sejumlah program bimbingan.

"Program ini diadakan dalam bentuk workshop dengan sekitar 376 acara dan diselenggarakan di 70 kota di Indonesia," ujarnya menjelaskan. Kehadiran program ini juga tak lepas informasi yang dirilis oleh McKinsey Global Insitute.

Berdasarkan data tersebut, nilai transaksi UMKM yang beralih ke online akan berkembang dua kali cepat.

Namun, di Indonesia sendiri baru ada 3,97 juta dari 59,9 juta UMKM yang mulai beralih online. Di sisi lain, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia makin besar dan 78 persen di antaranya bertransaksi online.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya