Jakarta - Meleburnya dua galaksi adalah salah satu peristiwa kosmik paling akbar di alam semesta.
Nasib yang sama akan dialami Bima Sakti yang menjadi rumah buat Bumi. Dalam waktu 4,5 miliar tahun, galaksi kita akan bertabrakan dengan Andromeda dan kelak membentuk galaksi elipitis atau galaksi spiral yang kelak akan dinamakan Milkomeda atau Milkdromeda.
Baca Juga
Kedua galaksi saat ini saling mendekat dengan kecepatan 500.000 kilometer (Km) per jam.
Advertisement
NASA mengungkap, Bima Sakti bukan korban pertama Andromeda. Galaksi yang berdiameter 220.000 tahun cahaya ini sebelumya sudah lebih dulu melebur dengan galaksi lain.
Menurut informasi DW, Rabu (1/8/2018), hal itu terbukti dari usia sepertiga bintang di bagian terluar Andromeda yang lebih muda ketimbang usia rata-rata bintang di Bima Sakti.
Apakah perkawinan kedua galaksi akan membunuh kehidupan di Bumi? Ketika Andromeda menampung 1 triliun bintang dan Bima Sakti hanya 300 miliar bintang, kemungkinan adanya dua bintang akan saling bertabrakan satu sama lain tergolong kecil lantaran jarak yang luar biasa besar di ruang antarbintang.
Namun, simulasi yang dibuat ilmuwan pada 2006 mencetuskan kemungkinan lain. Matahari akan tertarik ke jantung galaksi dan mengorbit dekat lubang hitam sebelum terlempar ke luar galaksi baru.
Alternatif lain menyebut matahari akan mengorbit terlalu dekat ke lubang hitam dan hancur oleh gaya gravitasinya.
Perkawinan Tanpa Akhir
Skenario lain yang disimulasikan ilmuwan menyebut Matahari akan tertarik oleh gaya gravitasi Andromeda dan menjauh dari Bima Sakti ketika kedua galaksi mulai melakukan 'tarian maut' menjelang perkawinan.
Namun, proses peleburan berlangsung sangat lambat. Diperkirakan kedua galaksi membutuhkan waktu hingga 3 miliar tahun untuk melebur sejak tabrakan pertama.
Salah satu peristiwa paling mendebarkan dalam proses perkawinan ini adalah meleburnya dua lubang hitam raksasa di jantung kedua galaksi.
Selama tarian maut, kedua lubang hitam akan menyedot gas dalam jumlah besar dan perlahan menjelma menjadi quasar yang mampu memproduksi energi 100 juta kali ledakan Supernova.
Reporter: DW
Sumber: DW
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement