Pakai Nama Go-Viet, Go-Jek Resmi Mengaspal di Vietnam

Tak hanya pihak Go-Jek, Presiden Jokowi dan Menteri Transportasi Vietnam, Nguyen Van The, juga turut hadiri peresmian layanan Go-Viet.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Sep 2018, 09:33 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 09:33 WIB
Go-Viet
Pakai Nama Go-Viet, Go-Jek resmi mengaspal di Vietnam. (Doc: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan on-demand milik Go-Jek di Vietman, Go-Viet, resmi beroperasi di Hanoi. Hal ini diumumkan secara resmi di Hanoi, Vietnam, dan dihadiri tidak hanya oleh pihak Go-Jek, tapi juga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Transportasi Vietnam, Nguyen Van The.

Dengan peluncuran resmi tersebut, kini masyarakat Hanoi sudah dapat menikmati layanan transportasi roda dua Go-Bike dan pengiriman kurir Go-Send.

Informasi, Hanoi merupakan kota kedua beroperasinya Go-Viet di Vietnam, setelah sebelumnya beroperasi terbatas di kota Ho Chi Minh sejak enam pekan lalu.

Kehadiran layanan tersebut di Hanoi sekaligus menandai peluncuran resmi Go-Viet di Vietnam.

"Kami sangat bangga masyarakat Vietnam merespons positif kehadiran kami. Ini ditunjukkan dengan antusiasme yang cukup besar dalam memanfaatkan layanan Go-Viet sejak di kota Ho Chi Minh beberapa pekan lalu," ungkap CEO dan Co-founder Go-Viet, Duc Nguyen, dalam keterengan resminya, Kamis (13/9/2018).

Ia mengatakan, aplikasi Go-Viet sudah diunduh lebih dari 1,5 juta kali dalam waktu enam pekan. Padahal, layanan tersebut belum beroperasi sepenuhnya. Saat ini, sebanyak 25 ribu mitra pengemudi telah bergabung.

Go-Viet merupakan layanan internasional pertama yang diluncurkan oleh Go-Jek.

"Go-Jek mendukung kami dengan platform teknologi kelas dunia, sementara kami - tim manajemen memanfaatkan pengetahuan yang mendalam mengenai pasar lokal, termasuk yang dibutuhkan konsumen dan mitra pengemudi. Sehingga, teknologi itu bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan dampak yang paling besar," jelas Duc.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Go-Viet Diharapkan Sukses

Tampilan aplikasi Go-Viet, layanan Go-Jek yang kini mengaspal di Vietnam (sumber: istimewa)

Dalam kesempatan yang sama, CEO dan pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim, meyakini Go-Viet akan mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat.

"Kami yakin dengan masa depan di Vietnam karena tim manajemen Go-Viet memiliki tujuan sama, semangat dan antusiasme yang sama terhadap teknologi, serta sama-sama berkomitmen memanfaatkan teknologi untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat," kata Nadiem.

Peluncuran Go-Viet merupakan langkah awal ekspansi internasional Go-Jek. Setelah Vietnam, layanan serupa direncanakan akan menyambangi Thailand, Singapura dan Filipina.

Go-Viet sendiri rencananya juga akan menawarkan layanan lain, seperti transportasi roda empat Go-Car, pesan-antar makanan Go-Food dan uang elektronik Go-Pay.

"Sejak awal aplikasi Go-Jek diluncurkan, semangat kami adalah menawarkan solusi kepada konsumen. Inilah yang membuat kami terus tumbuh dan menjadi satu-satunua platform yang menawarkan 17 layanan berbeda untuk kehidupan sehari-hari konsumen," tutut Nadiem.


Jokowi Apresiasi Kolaborasi Go-Jek di Vietnam

Presiden Jokowi hadiri acara peresmian Go-Viet. (Doc: Istimewa)

Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Vietnam dan penyelenggaraan World Economic Forum on ASEAN, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peluncuran Go-Viet di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, pada Rabu, 12 September 2018.

Go-Viet merupakan produk aplikasi penyedia jasa transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Go-Jek Indonesia.

Atas pencapaian tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas keberhasilan kolaborasi yang telah dilakukan Go-Jek.

“Saya ingin mengucapkan selamat atas suksesnya Go-Jek kerjasama dengan Vietnam menjadi Go-Viet," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/9/2018).‎

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan, pemerintah Indonesia akan terus mendukung masuknya teknologi yang berasal dari Indonesia ke berbagai negara tetangga.

“Sudah masuk ke sini artinya teknologi dari anak-anak bangsa diterima masuk untuk negara-negara lain,” lanjut dia.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya