Platform Mata Uang Digital Indodax Down Karena Maintenance

Dalam aku Twitter resminya, Indodax sendiri menjelaskan kalau semua fitur platform tidak dapat digunakan karena tengah dalam sistem maintenance.

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Sep 2018, 19:42 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 19:42 WIB
Pengusaha Australia Ciptakan Mata Uang Digital Baru, Seperti Apa?
Seorang pengusaha ambisius asal Australia meluncurkan mata uang digital ciptaannya sendiri bernama Strayacoin. (Doc: 9News)

Liputan6.com, Jakarta - Platform penukaran mata uang digital (cryptocurrency) terbesar di Indonesia, Indonesia Digital Asset Exchange (Indodax), sempat mengalami down pada Jumat pagi (28/9/2018) pukul 9.19 WIB.

Pantauan Tekno Liputan6.com, penyebab down platform Indodax, tak lain karena perihal maintenance yang tengah dilakukan oleh penyedia platform.

Dalam aku Twitter resminya, Indodax sendiri menjelaskan kalau semua fitur platform tidak dapat digunakan karena tengah dalam sistem maintenance.  

"Saat ini maintenance di Indodax sedang dilakukan. Maintenance ini merupakan maintenance mendesak yang perlu dilakukan untuk memastikan sistem aman karena perlindungan atas member selalu kami utamakan," tulis Indodax dalam pernyataan resminya.

Perusahaan memastikan jika maintenance akan selesai paling lambat besok, Sabtu (29/9/2018) pukul 10.00 WIB dan mereka kami usahakan lebih cepat apabila memungkinkan.

Indodax juga menjamin kalau semua aset digital penggunanya akan aman dan tidak terusik oleh pihak tak bertanggung jawab. 

"Kami memastikan seluruh aset digital dan rupiah Anda dalam kondisi aman 100 persen. Selama periode maintenance ini aset digital akan dipindahkan ke berbagai cold storage untuk memastikan keamanan dari aset digital yang ada di Indodax," tutup Indodax.

Platform Indodax sendiri sebelumnya bernama Bitcoin.co.id. Dengan nama baru tersebut Indodax berharap mereka bisa  diterima oleh kalangan luas dan masyarakat tak lagi terpaku dengan salah satu jenis mata uang digital yang cukup beredar luas di luar sana.

Adapun Indodax sendiri adalah platform yang menawarkan layanan sebagai marketplace cryptocurrency, mereka bukan lagi menjadi bagian dari sistem layanan pembayaran Bitcoin, ICO, atau representasi Bitcoin di Indonesia.

Ini Alasan Orang Indonesia Gunakan Bitcoin

Bitcoin
Bitcoin

Indonesia sendiri merupakan negara yang pertumbuhan pengguna Bitcoin-nya terus meningkat.

Apalagi, hasil penelitian menemukan bahwa 80 persen orang Indonesia (sekitar 200 juta orang) merupakan kelompok yang tak tersentuh perbankan (unbankable). Dengan begitu, potensi Bitcoin untuk digunakan masyarakat Indonesia masih sangat besar.

Lantas, apa alasan yang mendasari Bitcoin dipakai oleh sebagian orang Indonesia? Menurut informasi dari platform mata uang digital Luno, ada berbagai alasan yang membuat orang membeli Bitcoin.

Dalam infografis Luno yang diterima Tekno Liputan6.com, Jakarta (4/8/2017), 20,4 persen responden melihat Bitcoin sebagai alat pembayaran yang lebih baik dibanding kartu kredit. Mereka menilai demikian karena Bitcoin dianggap aman, sebab sulit melakukan penipuan dengan Bitcoin dan privasi penggunanya pun yang terjamin.

Alasan yang kedua, transaksi dengan Bitcoin dianggap lebih cepat dan murah. Bitcoin juga bersifat terdesentralisasi. Pengguna memanfaatkan Bitcoin untuk investasi lantaran menganggap Bitcoin adalah aset bernilai tinggi. Tidak sedikit juga yang menggunakan Bitcoin untuk perdagangan harian.

Alasan orang Indonesia menggunakan Bitcoin (Doc: Luno)

Bitcoin pun dipercaya cukup banyak orang Indonesia, terbukti dari hasil survei yang menyebut 47,9 persen responden percaya Bitcoin. Sementara yang tidak percaya pada Bitcoin hanya 21,39 persen dan yang masih ragu-ragu sebanyak 30,8 persen.

Lebih banyak yang percaya Bitcoin ketimbang yang tidak percaya (Doc: Luno)

Tidak hanya itu, jika dibandingkan dengan emas, 46,6 persen responden lebih memilih investasi pada Bitcoin dibandingkan emas (12,9 persen). Bahkan, 47 persen responden Luno menganggap Bitcoin merupakan masa depan uang digital.

Pengguna Bitcoin di Indonesia lebih percaya pada Bitcoin ketimbang emas (Doc: Luno)

Tiap harinya, responden Bitcoin di Indonesia juga aktif menggunakan atau mengecek Bitcoin mereka (52,9 persen). Sangat sedikit yang jarang mengecek Bitcoin miliknya (18,8 persen).

Meski cukup banyak yang percaya dan menggunakan Bitcoin, mata uang ini belum mendapatkan pengakuan dan izin dari pemerintah Indonesia dan negara lainnya. Kalau Bitcoin mendapat izin, diperkirakan 88,8 persen responden akan membeli lebih banyak Bitcoin.

	Jika pemerintah mendukung diperkirakan makin banyak pengguna Bitcoin Indonesia (Doc: Luno)

Sekadar diketahui, saking percayanya pada Bitcoin, sebagian besar responden memperkirakan nilai Bitcoin akan mencapai Rp 40-60 juta.

Perkiraan nilai Bitcoin (Doc: Luno)

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya