Pemerintah Rilis Proyek Satelit Multifungsi dengan Skema KPBU

Menurut Menkominfo Rudiantara, rancangan satelit menggunakan teknologi ahead the curve. Proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

oleh Andina Librianty diperbarui 09 Okt 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 11:30 WIB
Ilustrasi satelit
Ilustrasi satelit (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek Satelit Multifungsi yang digadang-gadang oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemkominfo sejak tahun lalu, mulai menunjukkan pergerakannya.

Hal ini kian dikuatkan dengan peluncuran Proyek Satelit Multifungsi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Menkominfo, Rudiantara, dalam Forum Media Creative and Innovatifve Financing: Showcasing Indonesia Model, Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Senin (08/10/2018).

Peluncuran tersebut, disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekjen Kemenhub Djoko Sasono dan sejumlah Direktur BUMN Pembiayaan dibawah Kementerian Keuangan.

Menurut Menkominfo Rudiantara, rancangan satelit menggunakan teknologi ahead the curve. Proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Telkom, Indosat, PSN, operator belum pakai teknologi ini. Jadi sekali-sekali pemerintah juga bisa menunjukkan lebih cepat lebih maju dari operator dan badan usaha. Sekali lagi strukturnya ini adalah KPBU," tutur Rudiantara seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (9/10/2018).

KPBU merupakan sebuah skema penyediaan dan pembiayaan infrastruktur yang berdasarkan pada kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (swasta).

Rudiantara mengklaim keunggulan skema ini adalah transpran, akuntabel dan mempertimbangkan risiko.

"Dengan KPBU, kita bisa akses the best talent available dan bisa memperkaya produk-produk keuangan kita," sambungnya.

Tujuan Utama Proyek Satelit Multifungsi

Pusat badai Lane dilihat dari citra satelit milk NASA pada Kamis 23 Agustus 2018 (NASA)
Pusat badai Lane dilihat dari citra satelit milk NASA pada Kamis 23 Agustus 2018 (NASA)

Tujuan utama proyek ini yaitu menghubungkan sekolah, Puskesmas dan kantor desa atau kelurahan di seluruh Indonesia dengan jaringan internet.

Berdasarkan data Kemkominfo, Indonesia saat ini mempunyai 226 ribu sekolah dengan sekira sembilan ribu di antaranya belum memiliki konektivitas internet.

Hal yang sama juga dialami empat ribu lebih Puskesmas, serta kantor kelurahan, dan kantor desa yang jumlahnya hampir 50 ribu.

Mengenai pemilihan satelit multifungsi, Rudiantara menyatakan hal itu sebagai pilihan paling tepat untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.

"Ada 150 ribu kurang lebih, kita akan hubungkan. Tidak ada jalan lain, karena menggunakan solusi teresterial, kita tarik kabel itu akan lama. Jadi kita akan gunakan satelit," ungkapnya.

Pemenang tender proyek satelit ini diharapkan sudah ada pada akhir tahun.

"Insyaallah akhir tahun kita akan tetapkan pemenangnya. Dan financial closing-nya tahun depan. Kalau spec segment dan ground segment di luar antena yang 150 ribu tadi, perkiraannya bisa Rp 8 -9 triliun, tergantung rancangannya," papar pria yang karib disapa Chief RA ini.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya