Liputan6.com, Jakarta - Telkom Indonesia baru saja meluncurkan Satelit Merah Putih. Kali ini, Telkom bekerja sama dengan SpaceX, perusahaan roket besutan Elon Musk untuk melakukan peluncuran.
Tidak sekadar bekerja sama, peluncuran Satelit Merah Putih juga memanfaatkan teknologi terkini dari SpaceX. Alasannya, peluncuran satelit ini menggunakan Block 5, booster terbaru untuk Falcon 9.
Advertisement
Baca Juga
Versi terbaru Falcon 9 ini memang ditargetkan dapat terbang bolak-balik hingga 10 kali, bahkan 100 kali. Pertama kali diperkenalkan, Block 5 didesain untuk kendaraan antariksa yang membawa manusia dan mampu digunakan berulang kali tanpa perombakan besar-besaran.
Teknologi yang dimiliki SpaceX ini pula yang menjadi alasan Telkom melakukan kerja sama. Menurut Direktur Human Capital Management Telkom Hardy R. Harman, penggunaan teknologi ini menawarkan biaya yang lebih murah.
Untuk informasi, Satelit Merah Putih merupayakan upaya penerbangan ulang pertama dari Block 5. Sebelumnya, booster ini pernah dipakai untuk meluncurkan satelit milik Bangladesh pada Mei 2018.
Â
Landasan Of Course I Still Love You
Usai mengantarkan Satelit Merah Putih ke angkasa, roket ini berhasil mendarat dengan selamat di Bumi, tepatnya di landasan “Of Course I Still Love You" di Samudra Pasifik.
"Untuk peluncuran dengan SpaceX, biaya yang dikeluarkan memang lebih hemat, hingga 60 persen. Hal itu dimungkinkan karena roket tersebut dapat dipakai kembali," tuturnya ditemui di kantor Telkom Indonesia di Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Secara total, biaya investasi yang digelontorkan Telkom dalam proyek satelit ini juga lebih sedikit ketimbang generasi sebelumnya. Hardy menuturkan, penghematan keseluruhan dalam proyek ini mencapai 60 persen dari biaya yang dikeluarkan untuk Telkom 3S.
Â
Advertisement
Total Investasi
"Total investasinya adalah US$ 166 juta atau 40 persen lebih sedikit dari yang sebelumnya. Untuk investasinya sendiri sepenuhnya berasal dari pendanaan internal," ujar Hardy menjelaskan.
Adapun satelit Merah Putih beroperasi untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi Indonesia. Di Indonesia, menurut Hardy, kebutuhan akan transponder satelit terbilang masih tinggi.
"Masih butuh banyak transponder dan masih banyak ruang potensial yang dikembangkan oleh jasa satelit Telkom," tuturnya.
Satelit Merah Putih sendiri baru resmi meluncur dari Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (7/8/2018), tepat pukul 12.15 WIB.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini