Sri Mulyani: Palapa Ring, Tol Langit yang Tak Bebani APBN

Sri Mulyani memuji pengembangan Palapa Ring Tengah, yang berjalan dengan baik tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan berhutang.

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Jan 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2019, 10:00 WIB
Menkominfo
Konferensi pers pengujian jaringan Palapa Ring Tengah di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (18/1/2019). Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Tahuna - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memuji pembangunan Palapa Ring Tengah, yang berjalan dengan baik tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan berhutang.

Proyek Palapa Ring Tengah merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan penjamin dari PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT PII).

"Hari ini kita melihat hasil pembangunan yaitu Palapa Ring Tengah, yang untuk membangun ini kita pakai instrumen fiskal yang bervariasi sebagai bukti bahwa pemerintah tidak hanya bisa melakukan pembangunan dengan APBN dan utang, tapi juga instrumen lain. PII itu misalnya," ungkap Sri Mulyani saat ditemui dalam acara pengujian Palapa Ring Tengah di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (18/1/2019).

Jaminan yang diberikan PII, katanya, membuat pembangunan proyek Palapa Ring dapat dilakukan lebih cepat tanpa harus menunggu dana dari APBN.

"Dengan adanya jaminan oleh PII selama 15 tahun untuk kepastian pembayaran, kita bisa menarik swasta untuk mendanai. Sehingga proyek ini tidak harus menunggu 15 tahun untuk mendanai dengan APBN," sambungnya.

Pembangunan proyek Palapa Ring Tengah telah tuntas 100 persen pada Desember 2018. Jaringan kabel serat optik sepanjang 2.9995 kilometer ini melintasi 17 kabupaten dan kota layanan. Jaringan serat optik ini melalui 10 kabupaten dan kota interkoneksi, yaitu Kota Manado, Luwuk (Kab. Banggai), Tentena (Kab. Poso), Kota Baubau, Kota Kendari,Tobela (Kab. Halmahera Utara), Sanana (Kab. Kepulauan Sula), Kota Ternate, Sofifi, dan Kab. Kutai Barat.

Jaringan Palapa Ring Tengah melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Proyek senilai Rp 1,38 triliun ini memiliki masa konsesi 15 tahun.

Sri Mulyani menyebut pembangunan Palapa Ring untuk menghadirkan internet di Indonesia sebagai investasi yang luar biasa. Ia pun sependapat dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, yang menggambarkan Palapa Ring sebagai "tol langit", yang akan semakin menguatkan pembangunan di Indonesia.

"Internet ini adalah tol langit untuk melengkapi tol darat dan laut yang dibuat pemerintah. Mungkin dampaknya tidak langsung, tapi investasi ini luar biasa penting, karena dapat menunjang keinginan presiden untuk membangun manusia (SDM/Sumber Daya Manusia)," tutur Sri Mulyani.

Adapun pembangunan Palapa Ring dilakukan dengan skema KPBU atau Public Private Partnership (PPP), dengan penjamin PT PII. Pembiayaannya menggunakan skema availability payment, yang memungkinkan pemerintah memulai pembayaran penggantian modal yang ditanamkan investor setelah proyek beroperasi.

Pemerintah menggunakan dana Universal Service Obligation (USO) untuk operasional Palapa Ring. Dana USO merupakan dana kontribusi perusahaan telekomunikasi dengan bobot 1,25 persen setiap kuartalnya.

Telkom dan Lintasarta Sudah Manfaatkan Palapa Ring Tengah

Menkominfo
Menkominfo, Rudiantara, di depan Terminal Station Palapa Ring Tengah di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Liputan6.com/Andina Librianty

Pembangunan Palapa Ring Tengah telah rampung pada akhir 2018, dan mulai beroperasi pada awal tahun ini. Saat ini, dua operator telekomunikasi yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan Lintasarta sudah memanfaatkan jaringan serat optik tersebut.

"Telkom dan Lintasarta sudah memanfaatkan Palapa Ring Tengah. Untuk Lintasarta, jaringannya dipakai untuk KPP (Kantor Pelayanan Pajak Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara)," ungkap Rudiantara saat ditemui di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tahuna, Jumat (18/1/2019).

Rudiantara optimistis akan semakin banyak operator telekomunikasi yang akan turut memanfaatkan Palapa Ring Tengah. "Sekarang memang masih dua operator karena memang juga masih baru. Namun, semakin lama pasti semakin banyak," tuturnya.

Selain Telkom dan Lintasarta, sejauh ini operator lain yang dilaporkan tertarik adalah PT. Indonesia Comnet Plus (Icon+). Namun, belum diketahui tentang waktu pengoperasian layanan Icon+ menggunakan Palapa Ring Tengah.

Rudiantara pun menegaskan akan memberikan banyak potongan harga untuk operator yang ingin memanfaatkan Palapa Ring Tengah.

Ia berharap dengan semakin banyak operator yang tertarik membangun jaringan mereka, maka akan membantu pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

"Pemerintah nanti akan memberikan diskon. Hal ini agar biaya operasi operator menjadi rendah, sehingga dengan begitu kami berharap tarifnya (internet) bisa sama di semua wilayah Indonesia," jelasnya.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya