Liputan6.com, Sangihe - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, mencoba jaringan Palapa Ring Tengah yang telah mulai beroperasi, di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Keduanya melakukan video conference dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek dan Kementerian Perhubungan yang berada di Jakarta, serta Pusat Pengendalian Operasi Tentara Nasional Indonesia (Pusdalops TNI) di Bandung.
Video conference berlangsung dengan cukup baik selama kurang lebih 30 menit. Bahkan, Rudiantara dan Sri Mulyani berbincang cukup lama dengan Menkes beserta beberapa dokter dari RSCM.
Advertisement
Diungkapkan Rudiantara, video conference ini dilakukan dalam rangka jaringan Palapa Ring Tengah yang sudah mulai beroperai pada awal Januari 2019.
Kehadiran Sri Mulyani, katanya, karena ingin turut melihat kualitas konektivitas di KPP Tahuna dan Terminal Station Palapa Ring Tengah di Tahuna.
Baca Juga
“Sebelumnya kita sudah lihat infrastrukturnya (Palapa Ring Tengah di Kabupaten Kepulauan Morotai, Maluku Utara), sekarang aplikasinya yang mau kita lihat. Kebetulan Menkeu mau lihat aplikasi di lingkungan Kemenkeu, termasuk konektivitas di KPP,” tutur Rudiantara di KPP Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Tengah, Jumat (18/1/2019).
Pembangunan proyek Palapa Ring ditargetkan akan selesai di seluruh Indonesia pada pertengahan tahun ini. Palapa Ring paket Tengah sendiri baru selesai pada akhir tahun lalu, dengan proses uji coba pada periode November dan Desember 2018.
Menkeu pun menyambut baik progres pembangunan Palapa Ring sejauh ini. Menurutnya, konektivitas internet akan sangat membantu banyak pekerjaan di berbagai bidang, termasuk di dalam Kemenkeu.
Ia pun menilai konektivitas internet akan dapat mempercepat pembangunan di Indonesia.
“Backbone ini sangat penting dan membantu pekerjaan kami di Kemenkeu dari sisi penerimaan maupun pembelanjaan. Begitu pula dengan sektor kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) juga akan didukung dengan adanya konektivitas, serta semua sumber daya yang ada untuk terus membangun akselerasi pembangunan,” jelas Sri Mulyani.
Jaringan Palapa Ring Tengah
Pembangunan Palapa Ring Tengah telah tuntas 100 persen pada 21 Desember 2018. Jaringan kabel serat optik sepanjang 2.995 kilometer ini melintasi 17 kabupaten dan kota.
Selain 17 kabupaten dan kota layanan, jaringan Palapa Ring Tengah melalui 10 kabupaten dan kota interkoneksi yaitu Kota Manado, Luwuk (Kab. Banggai), Tentena (Kab. Poso), Kota Baubau, Kota Kendari, Tobelo (Kab. Halmahera Utara), Sanana (Kab. Kepulauan Sula), Kota Ternate, Kota Sofifi, dan Kab. Kutai Barat.
Jaringan Palapa Ring Tengah yang melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, serta Maluku Utara, ini terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1.787,06 km kabel laut.
Palapa Ring merupakan bangunan tol informasi dalam bentuk serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi broadband (pita lebar), Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Barat, Tengah, dan Timur.
Selain menghubungkan seluruh Indonesia dalam jaringan telekomunikasi, pembangunan Palapa Ring juga ditujukan untuk mengikis kesenjangan layanan telekomunikasi antara di Pulau Jawa dengan daerah lain di Indonesia.
Advertisement
Proyek Palapa Ring
Hingga saat ini, sudah dua paket Palapa Ring yang rampung yaitu Palapa Ring Barat yang pada Maret 2018, dan Palapa Ring Tengah pada Desember 2018. Sementara, untuk Palapa Ring Timur hingga saat ini sudah selesai 89,57 persen. Palapa Ring Timur ditargetkan rampung pertengahan tahun ini.
Pembangunan Palapa Ring dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP).
Palapa Ring adalah proyek KPBU dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment.
Skema availability payment diprakarsai oleh Kemenkeu dan sumber dananya dari USO. Dana USO berasal dari kontribusi 1,25 persen pendapatan operator layanan telekomunikasi.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini