Upaya Tik Tok Edukasi Pengguna Bagikan Konten Positif

Menurut Head of Marketing Tik Tok Dina Bhirawa, pengguna aktif bulanan Tik Tok di Indonesia sudah mencapai 10 juta. Sementara, pengguna hariannya mencapai 5 juta.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Jan 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 11:30 WIB
Tik Tok
Kemkominfo Resmi Blokir Tik Tok. Liputan6.com/ Yuslianson

Liputan6.com, Jakarta - Tik Tok memang merupakan pemain baru di ranah media sosial di Indonesia.

Meski demikian, animo pengguna aplikasi asal Tiongkok ini ternyata sudah terbilang besar.

Menurut Head of Marketing Tik Tok Dina Bhirawa, pengguna aktif bulanan Tik Tok di Indonesia sudah mencapai 10 juta. Sementara, pengguna hariannya mencapai 5 juta.

Namun, kondisi ini tidak banyak diketahui oleh pegiat media sosial maupun internet. Kemungkinan besar hal itu terjadi karena Tik Tok masih merupakan pemain baru dan penggunanya kebanyakan remaja dan anak-anak.

Oleh sebab itu, Tik Tok berpartisipasi dalam program pelatihan literasi digital untuk pegiat internet bersama ICT Watch untuk menggalakkan penggunaan termasuk penyebaran konten positif di internet.

"Kebanyakan pengguna Tik Tok merupakan anak muda yang baru mengenal dunia digital, jadi lewat program ini kami ingin pengguna internet dan Tik Tok dapat memakainya secara benar," tuturnya saat acara 'Digital Literacy for Internet Activist' di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Upaya itu juga disambut oleh Plt Direktur Eksekutif ICT Watch Widuri.

Menurut Widuri, dengan program pelatihan ini pihaknya ingin mengajak pegiat internet agar memanfaatkan Tik Tok untuk menyebarkan konten positif.

"Tik Tok itu sebenarnya merupakan platform yang menunjang kreativitas pengguna. Kehadiran awalnya di Tiongkok itu disambut positif karena digunakan untuk program edukasi, seperti cara menyebrang jalan atau menyayangi hewan, tapi itu di muncul di Indonesia," tuturnya.

Adapun di Indonesia, menurut Widuri, impresi awal Tik Tok tidak terlalu bagus. Alasannya, banyak konten yang dianggap alay dan tidak sesuai dengan kultur budaya timur.

"Nah, harapan kami penggunaan Tik Tok tidak sampai di situ. Jadi, platform ini dapat digunakan untuk macam-macam hal, termasuk sebagai sarana edukasi. Sisi kreatifnya lebih bisa digali," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

Untuk informasi, ICT Watch bersama TikTok tenggah menggelar program pelatihan untuk para pegiat internet yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia.

Bertajuk 'Digital Literacy for Information Activists', program ini turut didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Latih 30 Pegiat Internet di Seluruh Indonesia

ICT Watch
Peserta pelatihan "Digital Literacy for Internet Activist dan Plt Direktur Eksekutif ICT Watch Widuri. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Menurut Plt Direktur Eksekutif ICT Watch Widuri, program ini hadir mengingat masih adanya penggunaan platform media sosial yang belum sesuai peruntukannya.

Dia menuturkan masih ada sejumlah pengguna media sosial yang menabrak aturan komunitas, yang sebenarnya sudah ada di masing-masing platform media sosial.

"Tiap platform sebetulnya memiliki community guideline, tapi tidak diterapkan pengguna. Karena banyak penyalahgunaan platform itu, dengan program ini kami berharap dapat membantu para pegiat internet di tiap daerah dapat bergerak," tuturnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya