Pesaing Gojek Jadi Perusahaan Paling Inovatif di Dunia

Pesaing utama Gojek masuk ke dalam daftar 50 perusahan paling inovatif di dunia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 24 Feb 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2019, 12:00 WIB
Bikin Pengguna Makin Jatuh Cinta, Layanan Baru Grab Ini Wajib Kamu Coba
Bikin Pengguna Makin Jatuh Cinta, Layanan Baru Grab Ini Wajib Kamu Coba

Liputan6.com, Jakarta - Pesaing utama Gojek, yakni Grab, masuk ke dalam daftar 50 perusahan paling inovatif di dunia, versi perusahaan publikasi bisnis global asal Amerika, Fast Company.

Tidak tanggung-tanggung, Grab menjadi perusahaan paling inovatif kedua di dunia.

Meski begitu, Grab bukan perusahaan Singapura pertama yang pernah ada di daftar inovatif, sebelumnya di tahun 2016, sebuah perusahaan pemesanan tour online BeMyGuest menempati urutan ke-33 daftar yang sama.

Mengutip laman New Strait Times, Minggu (24/2/3019), Grab menjadi satu-satunya perusahaan Singapura yang masuk dalam daftar tersebut. Selain itu, di antara perusahaan-perusahaan lainnya, hanya Grab yang bergerak di bidang transportasi.

Grab dianggap pantas menempati posisi perusahaan paling inovatif nomor dua karena jargonnya sebagai super app.

Grab menyebut aplikasinya merupakan super app karena menggabungkan berbagai layanan untuk menghubungkan pengguna dengan pelaku bisnis lokal.

Tahun lalu misalnya, saingan utama Gojek tidak hanya menawarkan jasa pesan antar makanan dan bisnis travel kepada 130 juta penggunanya.

Grab juga menghadirkan layanan pembayaran, serta berencana menambahkan layanan kesehatan mulai tahun ini.

Di Indonesia sendiri, layanan lain Grab, selain transportasi dan pemesanan makanan GrabFood adalah layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang bekerja sama dengan HappyFresh, pengiriman paket, layanan pembelian pulsa, dan bayar listrik.


Tak Lepas dari Akuisisi Uber

Ternyata Penumpang Grab Indonesia Paling Banyak ke 7 Tempat Ini
Ternyata Penumpang Grab Indonesia Paling Banyak ke 7 Tempat Ini

Keberhasilan Grab ini tak lepas dari bergabungnya operasional Uber di Asia Tenggara dengan bisnis Grab pada 2018.

Fast Company menyebut, akuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara oleh Grab membantu perusahaan Singapura ini mencapai pendapatan US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (US$ 1 = Rp 14 ribu) di tahun 2018.

Selain itu, pendanaan yang didapatkan Grab pun mencapai US$ 3 miliar atau Rp 42 triliun, setelah akuisisi bisnis Uber.

Co-Founder Grab Tan Hooi Ling mengatakan, perusahaan kini berfokus pada "penggunaan teknologi global terbaik guna menyelesaikan tantangan sehari-hari yang dihadapi orang Asia Tenggara."


Perusahaan-Perusahaan Inovatif Lainnya

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Lantas, siapakah perusahaan paling inovatif di dunia versi Fast Company? Rupanya, Grab harus tunduk pada perusahaan teknologi asal Tiongkok Meituan Dianping.

Platform ini menyediakan layanan booking dan pengiriman makanan. Fast Company menyebut, Meituan Dianping mencatatkan 27,7 miliar transaksi dengan nilai US$ 33,8 miliar oleh lebih dari 350 juta pengguna di 2.800 kota pada paruh pertama 2018.

Selanjutnya, perusahaan Amerika National Basketball Association (NBA) berada di posisi ketiga sebagai perusahaan paling inovatif di dunia.

Perusahaan ini memecahkan rekor jumlah penonton terbanyak dalam empat musim berturut-turut. Belum lagi, NBA juga melihat adanya pertumbuhan jumlah penonton dan pendapatan lewat layanan streaming-nya.

Kemudian, di nomor empat ada The Walt Disney Company. Dilanjutkan dengan perusahaan e-Commerce Stitch Fix yang menghadirkan layanan jasa styling personal.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya