Liputan6.com, Jakarta - Raksasa e-Commerce asal Tiongkok, Alibaba mulai saat ini akan mengizinkan penjual dari luar Tiongkok berjualan di platform-nya.
Menurut laporan The Financial Times, AliExpress sudah membuka tokonya di Italia, Rusia, Spanyol dan Turki. Hal ini diharapkan bisa membantu Alibaba mengembangkan bisnis ritel mereka di seluruh dunia.
Advertisement
Baca Juga
AliExpress, yang konsisten menjalankan bisnis ritel mereka, dikenal karena menjual barang-barang yang murah tapi berkualitas, seperti casing iPhone seharga 49 sen (Rp 7 ribu) atau tas-tas mewah palsu atau KW seharga beberapa dolar Amerika saja.
Tahun lalu, AliExpress mencatat kenaikan penjualan hingga 94 persen, demikian seperti dilansir dari Engadget, Minggu (12/5/2019).
"Tahun ini adalah tahun pertama kami untuk menerapkan strategi 'local to global'. Strategi ini ditujukan untuk menghubungkan penjual dan pembeli di seluruh dunia," ujar Trudy Dai, presiden AliExpress.
Ekspansi global yang dilakukan Alibaba tertuju langsung pada Amazon, yang saat ini menyandang gelar sebagai bisnis ritel terbesar di dunia.
Kehadiran Alibaba di Tiongkok tentu tidak dapat dikalahkan, oleh karenanya Tiongkok berharap bisa melampaui harapan mereka dengan menjadi saingan Amazon.
Sementara, Amazon sendiri kesulitan melakukan penetrasi ke Tiongkok, karena sebagian besar masyarakat lebih memilih Alibaba dan JD.com untuk transaksi online. Bulan kemarin, Amazon sudah mengumumkan penutupan tokonya di Tiongkok.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Segera Pensiun, Jack Ma Mulai Keluar dari Lima Anak Usaha Alibaba
Pendiri raksasa teknologi Tiongkok Alibaba Group, Jack Ma, mulai keluar dari jabatannya di lima anak usaha Alibaba per 7 Maret 2019. Langkah ini seiring dengan persiapannya pensiun dari Alibaba Group pada September mendatang.
Menurut catatan administrasi, Ma ke luar dari Alibaba Software, Taobao Software, Alibaba Network Technology, Alibaba Education Technology, dan Alibaba Technology.
Menurut juru bicara Alibaba, hengkangnya Jack Ma dari perannya di lima anak perusahaan Alibaba itu merupakan praktik yang normal, menimbang masalah teknis dan legal.
Dikutip Tekno Liputan6.com dari Asia Times, Senin (11/3/2019, Jack Ma keluar dari perusahaan-perusahaan tersebut untuk membantu meningkatkan tata kelola dan transparansi perusahaan.
Juru bicara tersebut membantah rumor yang beredar Ma akan memindahkan saham Taobao keluar dari perusahaan. Juru bicara yang tak disebut namanya itu mengatakan, Jack Ma tidak akan pernah bermaksud melakukan hal itu.
Sebelumnya, diumumkan pada September 2018, Jack Ma akan melepaskan kepemimpinannya di Alibaba per 10 September. Kemudian, setelah Jack Ma pensiun, CEO Daniel Zhang Yong akan mengambil alih.
Advertisement
Umumkan Pensiun 5 Tahun Lalu
Jack Ma baru saja mengumumkan dirinya akan melepas posisi chairman dari dewan direksi Alibaba.
Dia telah menunjuk Daniel Zhan, yang kini menjabat sebagai CEO, menjadi suksesornya.
Kepastian informasi ini diungkap oleh Jack Ma melalui surat yang ditujukan untuk para konsumen, karyawan, termasuk direksi Alibaba. Proses transisi kepemimpinan Alibaba ini akan berlangsung selama satu tahun.
Kendati demikian, Jack Ma mengaku tidak akan langsung meninggalkan Alibaba.
Dirinya masih akan bertahan di jajaran dewan direksi hingga 2020 saat pertemuan tahunan para pemegang saham.
(Tik/Jek)