Pakai Layanan Grab, Trio Bisnis Kuliner Ini Makin Laris

Grab tak hanya sekadar penyedia jasa layanan ojek online, tapi juga memiliki layanan GrabFood dan GrabExpress.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Sep 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2019, 16:00 WIB
10 Fakta Terbaru Tentang Grab SuperApp yang Perlu Kamu Tahu
10 Fakta Terbaru Tentang Grab SuperApp yang Perlu Kamu Tahu

Liputan6.com, Samarinda - Grab tak hanya sekadar penyedia jasa layanan ojek online, tapi juga memiliki berbagai layanan lain. Dua di antaranya adalah GrabFood dan GrabExpress.

Kedua layananan Grab tersebut ternyata banyak digunakan di Samarinda, Kalimantan Timur. Bahkan salah satu merchant GrabFood, bisa mendapatkan omset hingga 100 juta per bulan.

Hore Food merupakan salah satu merchant populer GrabFood di Samarinda. Usaha ini didirikan oleh Ismail Hadi Nugroho dan sang istri. Berawal dari eksperimen pembuatan salad, mereka berdua memutuskan mendirikan Hore Food dengan resep sendiri.

Hore Food berdiri pada awal 2017, tapi baru memutuskan bergabung dengan GrabFood pada 2018. Setelah itu, pesanan jauh lebih banyak, dan Ismail semakin agresif mempromosikan usahanya di berbagai media sosial.

"Dari Grab itu ramai karena ada promo juga, sehingga konsumen bayarnya lebih murah, dan jadi lebih banyak juga konsumennya sekarang. Dari Grab ini memang membantu," ungkap Ismail di Samarinda, Kalimantan Timur, baru-baru ini.

Berawal dari eksperimen pembuatan salad, Ismail Hadi Nugroho, memutuskan mendirikan Hore Food dengan resep sendiri. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Salad buah yang menjadi menu andalan banyak dinikmati oleh konsumen. Harganya dimulai dari Rp 15 ribu untuk ukuran 300 ml, dan paling mahal Rp 50 ribu untuk 1.000 ml. Menu lainnya termasuk kebab dengan berbagai varian rasa dan tahu bakso.

Hore Food saat ini bisa mendapatkan omset sekira Rp 150 juta per bulan, dengan 70 persen di antaranya berasal dari pesanan melalui GrabFood. Total omset ini berasal dari dua tokonya. Sebelumnya, omset hanya sekira Rp 50 juta, tapi kala itu Hore Food hanya ada satu toko.

"Sejak naik produksi, sehari itu bisa 300 sampai 400 cup (salad), dan karyawan juga sekarang ada 9 orang," ucap pria berusia 28 tahun tersebut.

Warung Ayam Selimut

Warung Ayam Selimut milik Ibu Lely. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Warung Ayam Selimut milik Ibu Lely ini juga merupakan salah satu merchant GrabFood terkenal di Samarinda. Selain cara penyajian ayam goreng yang berbeda, warung makan ini juga terkenal dengan sambal mandai olahannya.

Lely menyajikan ayam goreng yang dibalut dengan telur goreng. Kemudian, ia meyajikannya dengan nasi, sambal, dan mandai. Mandai ala Lely ini merupakan kulit cempedak yang telah diolah, dan dicampur dengan sambal.

Lely sudah mendirikan usahanya selama 10 tahun, sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan GrabFood sejak lima bulan lalu. Kehadiran di GrabFood, membuat penjualannya langsung melonjak.

"Kami sudah lima bulan ini gabung dengan Grab, dan jauh lebih ramai. Ibaratnya 100 persen lebih banyak yang pesan, dan driver Grab juga banyak yang suka langsung menunggu pesanan di sini," ungkap Lely.

Ia menjual satu paket ayam goreng selimut dan mandai Rp 15 ribu. Rata-rata pesanan per hari 150 hingga 200 porsi, bahkan terkadang bisa mencapai 400. Sebesar 75 persen pesanan tersebut berasal dari GrabFood.

Sebelum dengan GrabFood, katanya, pesanan dalam sehari itu selama 24 jam hanya 50 porsi. "Sebelumnya orang-orang sekitar sini saja yang beli, paling dulu itu hanya 50 kotak saja. Tapi sekarang dengan Grab itu kadang-kadang bisa sampai 400 kotak (porsi)," sambungnya.

 

Kirim Katering via GrabExpress

Sri Setyawati, pemilik Dapur Bunda andalkan GrabExpress untuk mengantarkan masakan kepada para pelanggan. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

GrabExpress merupakan jasa pengiriman menggunakan kendaraan para mitra Grab. Namun untuk di Samarinda, layanan GrabExpress yang tersedia hanya motor.

Salah satu pengguna Grab yang memanfaatkan GrabExpress di Samarinda untuk bisnisnya adalah Sri Setyawati. Ia sudah dua tahun belakangan menggunakan layanan tersebut untuk mengirimkan masakan kepada para pelanggan kateringnya, Dapur Bunda.

Para pelanggannya memesan melalui media sosialnya atau WhatsApp. Setelahnya, ia baru menggunakan GrabExpress untuk mengirimkan pesanan tersebut.

"Saya sudah punya katering itu sekitar empat tahun, tapi sudah dua tahun ini pakai GrabExpress. Kalau dulu itu saya minta adik saya yang jadi kurir untuk kirim makanannya. Pesanan sekarang itu per hari bisa 30 hingga 40 paket," kata Sri.

Perempuan berusia 29 tahun itu mengaku sangat terbantu dengan GrabExpress. Belum lagi, ia sering mendapatkan point karena kerap menggunakan layanan tersebut.

Untuk omset per bulan, ia kini mengantongi Rp 5 - 6 juta. Beberapa menu yang disediakannya adalah ayam jerit, sambal ikan asap, nasi goreng memble, dan ceker mercon.

Seiring dengan kesuksesan bisnisnya, Sri pun berencana menggunakan layanan GrabFood. Namun, ia belum bisa memastikan waktunya. "Saya juga mulai tertarik merambah ke GrabFood, nanti mungkin akan dicoba," ungkapnya.

(Din/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya