Liputan6.com, Jakarta - Beasiswa bulu tangkis dari Djarum menjadi polemik sepanjang akhir pekan. Pasalnya, Yayasan PB Djarum resmi mengumumkan pihaknya menghentikan perekrutan beasiswa bulu tangkis pada 2020.
Keputusan tersebut dilakukan setelah sebelumnya perekrutan beasiswa bulu tangkis dari perusahaan rokok di Tanah Air dianggap sebagai bentuk eksploitasi anak oleh lembaga pemerhati anak Yayasan Lentera Anak dan dan KPAI.
Advertisement
Baca Juga
Hal inipun disoroti oleh warganet di media sosial. Selama akhir pekan hingga Senin (9/9/2019) pagi, masalah ini jadi perhatian warganet.
Kini, warganet menggaungkan tagar Bubarkan KPAI di Twitter, dan ini menjadi trending topic di linimasa.
Dengan tagar Bubarkan KPAI, warganet meluapkan kekecewaannya atas langkah KPAI yang memprotes beasiswa bulu tangkis tersebut.
Nah ini, yg bener² bermanfaat buat masa depan anak malah diprotes. Gila banget ini mah. #bubarkanKPAI
— Aryaka_Mandha (@Aryaka_Mandha) September 9, 2019
KPAI bikin klarifikasi malah keliatan makin konyol. Initinya pemerintah hanya mau uang dari yg bersumber dari rokok tapi berharap pabriknya tutup. Dasar MUNAFIK #bubarkanKPAI
— Wishnu Ardiansyah (@WishnuArdiansy1) September 9, 2019
Bulutangkis Indonesia otw nol prestasi #bubarkanKPAI
— kerupuk diwarung mie ayam (@Mahardikapu6) September 9, 2019
eksploitasi anak = anak2 dipakein kaos djarum trus suruh ngider jualan rokok di perempatan. ..lha ini mau dicari potensinya lho untuk bangsa & negara. jgn membabi buta lah! #PBDjarumJanganPamit #bubarkanKPAI
— ASetyanto_ (@ASetyanto_) September 9, 2019
Warganet Dukung KPAI
Meski begitu, selain warganet yang berteriak agar KPAI dibubarkan, ada juga warganet lainnya yang mendukung KPAI.
Pengguna dengan akun @pengawas87 mengetwit, dirinya mendukung langkah KPAI dan tidak setuju bila KPAI dibubarkan.
saya mendukung Langkah KPAI #DukungKPAI saya tak setuju KPAI di #bubarkanKPAI
— E-BONG CARD (@pengawas87) September 9, 2019
Emang sih KPAI blunder, tp #bubarkanKPAI bukan solusi...
— Aldy (@Aldiinoor) September 9, 2019
Untuk wacana #BubarkanLenteraAnak #bubarkanKPAI jangan dulu. mereka sdh melaksanakan tgs nya sbg social control dan iron stock. memang kebijakannya tdk populer namun mereka mampu utk menyuarakan aspirasinya dan didengar oleh pb djarum sbg otoritas.
— Muhammad Teguh (@teguhmute) September 9, 2019
Advertisement
Kronologi Masalah
Belakangan ini beasiswa bulu tangkis dari Djarum menjadi polemik. KPAI menduga ada unsur eksploitasi anak-anak di balik beasiswa tersebut. Dalam hal ini, KPAI tidak sendirian, melainkan bersama Yayasan Lentera Anak.
Di akun Twitter resminya, Yayasan Lentera Anak menuliskan utas tentang dugaan eksploitasi anak itu pada 8 Agustus 2019 silam.
"Sejak 2006, Djarum menggelar audisi beasiswa bagi anak-anak untuk mendapatkan pelatihan bulu tangkis. Semula audisi beasiswa ini diperuntukkan bagi remaja usia 15 tahun dan pada tahun 2017 peserta audisi yang dijaring lebih muda lagi mulai di bawah usia 6 tahun," tulis Yayasan Lentera Anak.
Selama audisi berlangsung, kata Yayasan Lentera Anak, "Peserta diharuskan mengenakan kaos dengan tulisan besar "DJARUM" di bagian depan kaos dengan jenis huruf (font) & warna tulisan Djarum. Selain itu selama kegiatan berlangsung anak juga terpapar brand image Djarum."
Yayasan Lentera Anak juga menyoroti bahwa "Audisi ini membuat rokok terlihat normal, bukan sebagai produk yang berbahaya bagi kesehatan [...], sehingga jika rokok dipersepsikan sebagai bulu tangkis, mereka akan menerima (persepsi) seperti itu. Sama halnya mereka menyerap Djarum sebagai pemberi beasiswa."
Menyikapi polemik ini, PB Djarum pun menyatakan akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis mulai 2020. Djarum Foundation selaku induk mengambil langkah tersebut dengan harapan polemik ini mereda.
(Tin/Ysl)