Liputan6.com, Jakarta - Teknologi bisa membuat hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Kali ini berkat teknologi fotografi pada drone, seorang buronan yang menghilang 17 tahun lamanya berhasil ditangkap.
Berdasarkan laporan dari New Zealand Herald, buronan Tiongkok yang menghilang 17 tahun itu berhasil ditemukan berkat pantauan drone.
Advertisement
Baca Juga
Ia ditangkap di dalam sebuah gua, tempat persembunyiannya.
Mengutip laman Ubergizmo, Kamis (3/10/2019), buronan itu bernama Song Jiang dan berusia 63 tahun. Ia pernah melarikan diri dari penjara di tahun 2002.
Sebelumnya, Song Jiang ditangkap karena perdagangan perempuan dan anak-anak. Petugas penegak hukum melacak Song Jiag selama bertahun-tahun, namun tidak berhasil.
Kini, sebuah drone merekam video yang menunjukkan bahwa Song Jiang bersembunyi di pegunungan selama 17 tahun terakhir.
Ditemukan di Hutan
Lokasi keberadaannya diketahui berkat sepotong baja biru yang menjulur di antara pohon-pohon di hutan.
Setelah diperiksa lebih lanjut, polisi mengetahui bahwa potongan baja itu dipakai untuk menutupi sebuah lubang gua yang di sekitarnya banyak sampah berserakan.
Selanjutnya, polisi mengirim petugas ke hutan tersebut dan menemukan bahwa Song Jiang bersembunyi di dalam gua.
Advertisement
Kondisi Buruk
Ternyata, kehidupan dalam pelarian tidak baik untuk Song Jiang. Pasalnya, ia ditemukan dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak bisa berkomunikasi karena bertahun-tahun terisolasi.
Belakangan, ia mengaku melarikan diri dari penjara dan kemudian dikirim kembali ke penjara.
Google Maps Bantu Temukan Orang Hilang Selama 22 Tahun
Kasus penemuan orang hilang pernah terjadi melibatkan teknologi Google Earth. Sebelumnya, seorang pria hilang selama 22 tahun dan ditemukan telah menjadi jasad di dalam mobil yang ada di dasar danau.Â
Google Earth menemukan sebuah mobil tenggelam di danau di salah satu gambar satelit Google Earth. Ia lalu melaporkan kepada otoritas setempat.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, rupanya pria Florida bernama William Moldt yang hilang selama 22 tahun itu tenggelam di danau.
Moldt diketahui hilang pada tahun 1997 di usia 40 tahun. Sisa tulang belulangnya ditemukan di dalam kendaraan yang tenggelam.
Rupanya, hasil investigasi memastikan bahwa sisa tulang Moldt masih ada di sana.
Menurut laporan database kasus lama Charley Project di Amerika Serikat, kendaraan yang tenggelam itu sudah terlihat di foto satelit Google Earth sejak 2007. Namun, tak ada seorang pun yang menyadari sampai 2019.
Menurut sistem informasi orang hilang dan yang tak dikenal, Moldt pergi ke klub malam pada November 1997. Ia juga tidak pernah pulang meski telah menghubungi sang kekasih dan berkata ia sedang di jalan pulang ke rumah mereka.Â
(Tin/Isk)
Advertisement