Liputan6.com, Jakarta - Huawei kembali menegaskan kepemimpinannya di Tiongkok, yang merupakan pasar smartphone terbesar di dunia. Berdasarkan data perusahaan riset pasar Canalys, Huawei menguasai pasar smartphone Tiongkok dengan 42 persen pangsa pasar pada kuartal III (Q3) 2019.
Dilansir GSM Arena, Sabtu (2/11/2019), pengapalan smartphone Huawei pada Q3 2019 tumbuh 66 persen year-on-year. Menurut VP of Mobility Canalys, Nicole Peng, dominasi Huawei memberikan perusahaan posisi kuat untuk bernegosiasi dengan rantai pasokan dan meningkatkan kehadrannya di kalangan peritel.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Huawei juga mendapatkan keuntungan dari teknologi 5G. Huawei merupakan salah satu dari sedikit vendor yang sudah memiliki smartphone 5G dan bekerja sama dengan operator 5G. Hal ini disebut akan semakin menguatkan dominasi Huawei di tanah kelahirannya.
Di tengah dominasi Huawei, pasar smartphone di Tiongkok tidak berjalan dengan begitu baik. Canalys mencatat, pengapalan smartphone turun 3 persen dari 100,6 juta pada Q3 2018 menjadi 97,8 juta unit.
Sementata Huawei memimpin, posisi lima besar lain ditempati oleh Vivo, Oppo, Xiaomi, dan Apple. Vivo berada di posisi kedua dengan 17,9 persen pangsa pasar, diikuti Oppo dengan 17,4 persen, Xiaomi dengan 9 persen, dan Apple dengan 5,2 persen pangsa pasar.
Rincian Penurunan
Huawei menjadi satu-satunya vendor yang mengalami pertumbuhan tahunan pada Q3 2019. Dibandingkan periode sama pada tahun lalu, pangsa pasar Vivo turun 23 persen, dan Oppo 20 persen.
Xiaomi menjadi vendor di posisi lima besar dengan penurunan terbesar, 33 persen dibandingkan satu tahun lalu. Pangsa pasar Apple juga turun 28 persen.
Apple menjadi satu-satunya merek non-Tiongkok yang berada di posisi lima besar. Hal ini disebut berkat peluncuran lini iPhone 11 di akhir Q3. Hampir 40 persen pengapalan antara Juli dan September adalah lini iPhone 11.
Konsumen Tiongkok disebut tertarik dengan peningkatan kamera dan akhirnya mereka bisa mendapatkan iPhone dengan harga lebih menarik.
Namun mengingat Apple belum ada rencana merilis smartphone 5G sampai September 2020, ada kemungkinan perusahaan akan cepat lengser dari posisi lima besar di Tiongkok.
(Din/Why)
Advertisement