Tokopedia Gelar SMART Summit 2020 untuk Dukung Talenta Digital Indonesia

Tokopedia baru saja menggelar konferensi pertamanya yang diberi nama SMART Summit 2020.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Feb 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 17:30 WIB
Tokopedia Start Summit 2020
Start adalah konferensi teknologi pertama yang dihadirkan oleh Tokopedia dan diselenggarakan 22 Februari 2020 di The Kasablanka, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Tokopedia baru saja menggelar konferensi teknologi pertamanya yang diberi tajuk Tokopedia START Summit 2020. Konferensi ini merupakan salah satu langkah strategis Tokopedia untuk mendukung perkembangan talenta digital di Indonesia.

Mengusung tema 'Transforming Indonesia Through Technology', konferensi ini merupakan ajang berbagi pengalaman puluhan talenta digital Tokopedia. Acara ini ditujukan pada para pegiat teknologi, mulai dari startup, perusahaan, komunitas, dan media.

"Melalui START Summit, Tokopedia ingin berbagi pengalaman kami dalam mengembangkan teknologi yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan lain, baik rintisan atau korporasi yang sedang atau berencana melakukan transformasi digital," tutur co-founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (28/2/2020).

Dalam gelaran perdana ini, Tokopedia menyajikan beragam topik di bidang teknologi informasi, seperti Tokopedia Technology Evolution, Future Technology Forecast, Core Engineering, Infrastructure and Productivity, Data dan beragam topi lain.

Tidak hanya wawasan inovasi, peserta juga dapat berdiskusi dengan pelaku industri, komunitas, dan tim engineering Tokopedia di 'Leaders Circle' yang tersedia secara gratis di area pameran.

Gelaran Tokopedia START Summit 2020 ini didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kami mendukung penuh inovasi dan inisiasi dari berbagai pihak dalam memajukan talenta digital Indonesia, termasuk Tokopedia Academy dan kegiatan START Summit. Hal ini sejalan dengan usaha pemerintah dalam mendorong perkembangan talenta digital guna memenuhi kebutuhan industri 4.0 di Indonesia," tutur Menteri Riset dan Teknologi Bambang P.S. Brodjonegoro.

Sekadar informasi, Tokopedia START Summit 2020 merupakan bagian dari Tokopedia Academy, yakni wadah bagi para talenta digital Indonesia untuk belajar mengenai beragam topik teknologi informasi dan pengembangan talenta.

Peran Penting AI untuk Perkembangan Tokopedia

Tokopedia
Senior Vice President of Engineering Tokopedia, Herman Widjaja, saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/1/2020). (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Sebelumnya, salah satu fokus Tokopedia saat ini adalah menjadi perusahaan teknologi yang mengutamakan Artificial Intelligence (AI) untuk mengembangkan bisnisnya. Peran penting AI ini dijabarkan oleh Senior Vice President of Engineering Tokopedia, Herman Widjaja.

AI bersama machine learning, serta data analytic akan menjadi bagian dari teknologi yang diusung dan dikedepankan di setiap inisiatif Tokopedia. Fokus ini membuat Tokopedia menyebutnya sebagai perusahaan dengan AI-First.

Dijelaskan Herman, adopsi mobile Tokopedia yang sudah bagus sejauh ini membuat perusahaan bisa fokus mengadopsi teknologi AI. Teknologi ini diklaim bisa membuat pengalaman konsumen dan merchant menjadi lebih baik.

"Setelah penetrasi mobile yang sudah bagus, langkah selanjutnya adalah pindah ke teknologi yang lebih maju dan cepat seperti AI. Kami pindah ke AI bukan karena ingin terlihat keren, karena kami harus lebih fokus ke konsumen, jadi teknologi yang lebih maju itu sangat penting," ungkap Herman di Tokopedia Tower, Kamis (30/1/2020).

Adopsi AI akan membuat sistem Tokopedia menjadi lebih pintar, sehingga membuat kualitas layanannya menjadi lebih baik. Salah satu yang bisa dilakukan dengan AI, kata Herman, Tokopedia menjadi lebih tepat dan cepat dalam memprediksi permintaan dari konsumen. Hal ini tentunya juga berdampak baik terhadap bisnis merchant di layanannya.

"Kami memiliki data soal trafik, hingga pesanan si merchant, dan itu semua berkat AI. Dari situ, kami bisa memperkirakan berapa pesanan yang diterima merchant berdasarkan data-data yang ada sebelumnya. Dengan AI, mesin akan terus belajar berdasarkan pola-pola yang ada," jelas Herman.

"Oleh sebab itu, kami bilang AI-First. Bagaimana kami bisa membuat sesuatu yang terus berkembang, nah pengaplikasiannya menggunakan machine learning dan AI," sambungnya.

Herman pun menegaskan kehadiran AI membuat penyelesaian masalah menjadi lebih mudah. "AI itu adalah teknologi, teknologi itu adalah tool bagi kita untuk mengatasi masalah. Kalau jaman dulu masalahnya susah, sangat sulit dijawab karena terlalu banyak proses yang dikerjakan dan bermacam-macam, sekarang dengan AI menjadi lebih mudah."

DNA Tokopedia

Tokopedia
Logo Tokopedia. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Adopsi teknologi AI ini sejalan dengan tiga DNA Tokopedia, yakni konsumen, growth mindset, dan make it happen - make it better.

"Kami mengadopsi AI karena kami punya DNA, yang pertama adalah fokus ke konsumen. Apapun yang kami kerjakan untuk konsumen," tutur pria yang pernah bekerja 10 tahun di Microsoft tersebut.

Terkait growth mindset, katanya, Tokopedia selalu mencoba mengatasi berbagai masalah dan tantangan yang ada dengan berbagai inovasi dan cara-cara baru. Hal ini, misalnya, mencari cara untuk dapat memprediksi permintaan konsumen dengan lebih cepat, terarah, dan terukur. Kemudian yang terakhir membuat layanannya menjadi lebih baik.

Ketiga DNA itu menjadi pegangan perusahaan untuk membuat layanannya menjadi lebih baik. "Ini menjadi semangat bagi kami, bagaimana kami bisa menggunakan solusi-solusi yang lebih matang, modern, yang salah satunya AI untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada," jelasnya.

Bisnis Tokopedia pun terus mengalami perkembangan. Herman mengungkapkan Tokopedia saat ini memiliki 90 juta pengguna aktif bulanan per Januari 2020. Pada periode yang sama, jumlah merchant mencapai 7,2 juta dengan 250 juta produk.

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya