Prinsip Perlindungan Data Pribadi ala Mozilla

Mozilla menentang segala bentuk pelanggaran data pribadi, termasuk Surveillance Economy dan menerapkan prinsip perlindungan data pribadi bernama Firefox Personal Data Promise

oleh M Hidayat diperbarui 08 Apr 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi data pribadi, perlindungan data pribadi.
Ilustrasi data pribadi, perlindungan data pribadi. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Membeludaknya data pengguna internet menyebabkan sebagian perusahaan teknologi yang tidak bertanggung jawab melakukan penyalahgunaan. Tak terkecuali di Indonesia, kasus penyalahgunaan dan pelanggaran data pribadi bukan hal baru.

Pada 2018, perusahaan fintech ​peer to peer (P2P) ​lending tertangkap menyalahgunakan data pribadi dan memanfaatkannya untuk menagih debitur dengan cara intimidatif.

Selain itu, salah satu bentuk pelanggaran data pribadi lainnya adalah Surveillance Economy. Ia merupakan sistem di mana beberapa perusahaan teknologi tidak bertanggung jawab menjual informasi pengguna ke pihak ketiga untuk keuntungan pribadi.

Perusahaan teknologi tersebut menggunakan data dan informasi mentah dari pengguna dan mengubahnya menjadi ​behavioural data; beberapa digunakan untuk meningkatkan pelayanan, dan sisanya digunakan untuk memprediksi perilaku pengguna.

Prediksi-prediksi tersebut selanjutnya dijual ke pihak ketiga. Bagian yang membuat hal ini berbahaya adalah data-data yang dimiliki pihak ketiga tersebut dapat saja digunakan untuk kepentingan propaganda atau hal serupa lainnya yang dapat membahayakan pengguna Internet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Firefox Personal Data Promise

Mozilla
Laman utama Mozilla Firefox

Mozilla, sebagai salah satu pionir inisiatif Open Web, menentang segala bentuk pelanggaran data pribadi, termasuk Surveillance Economy. Karena itulah, Mozilla membangun Firefox Personal Data Promise. Ia memuat prinsip yang dipegang oleh organisasi dan usaha yang dilakukannya untuk menjaga privasi pengguna pada setiap produk yang mereka ciptakan dan termasuk hal-hal berikut ini:

  • Menggunakan data seperlunya

Mozilla hanya membutuhkan data yang nantinya digunakan untuk kebutuhan pengguna sendiri. Mozilla memiliki beberapa pertimbangan dalam menggunakan data penggunanya seperti: apakah Mozilla benar-benar membutuhkannya? Untuk apa data ini akan digunakan? Dan kapan Mozilla dapat menghapus data ini?

  • Menjaga keamanan data

Mozilla berusaha menggolongkan data sesuai kategori, dan memiliki peraturan tegas dalam menyimpan dan menjaga data tersebut secara berkelanjutan. Mozilla selalu mengutamakan privasi penggunanya.

  • Selalu terbuka

Pemberitahuan Privasi Mozilla terbuka bagi pengguna. Siapa pun dapat bergabung dalam rapat mingguan Mozilla. Jika pengguna juga ingin melihat titik data yang dikumpulkan, Mozilla memastikan kode-kodenya terbuka untuk diakses.

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya