Facebook Pay Gandeng Pemain Fintech Lokal untuk Dapat Izin Operasi di Indonesia

Tiga perusahaan fintech yang dimaksud adalah penyedia layanan dompet digital (e-wallet) populer, yakni Gopay, OVO, dan LinkAja.

oleh M Hidayat diperbarui 21 Apr 2020, 09:17 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 09:14 WIB
Facebook
(ilustrasi/guim.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook tengah bersiap mengajukan perizinan untuk dapat mengoperasikan layanan pembayaran mobile Facebook Pay di Indonesia. 

Pada praktiknya, menurut sumber Reuters, yang dikutip Selasa (21/4/2020), Facebook menjalin kemitraan dengan tiga pemain industri teknologi keuangan (fintech) Indonesia. 

Tiga perusahaan fintech yang dimaksud adalah penyedia layanan dompet digital (e-wallet) populer, yakni Gopay, OVO, dan LinkAja. 

Terkait hal ini, Bank Indonesia menyebut memang sudah ada beberapa perusahaan lokal yang melakukan pendekatan untuk menjalin kemitraan dengan Facebook Pay. 

"Sejauh ini belum ada yang mengajukan perizinan kemitraan secara formal. Beberapa di antara mereka baru datang untuk berdiskusi saat rapat konsultasi dengan BI (Bank Indonesia)," kata Asisten Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta.

Facebook Pay

Ilustrasi sistem pembayaran, e-commerce.
Ilustrasi sistem pembayaran, e-commerce. Kredit: salcapolupa via Pixabay

Facebook Pay resmi hadir sebagai sistem pembayaran baru lintas layanan di ekosistem Facebook, mulai dari WhatsApp hingga Instagram.

Perusahaan meyakini kehadiran Facebook Pay akan menyederhanakan transaksi yang berlangsung di ekosistem Facebook. Selain itu, perusahaan menyebut sistem pembayaran ini aman.

"Kami merancang Facebook Pay untuk menyimpan dan mengenkripsi kartu dan nomor rekening bank Anda dengan aman, melakukan pemantauan antipenipuan pada sistem kami untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan, dan memberikan pemberitahuan untuk aktivitas akun," ujar Deborah Liu, VP, Marketplace & Commerce dalam pernyataan resminya.

Keamanan

Pengguna, lanjut Deborah, juga dapat menambahkan lapisan keamanan tambahan lainnya, seperti PIN, sidik jari atau pengenalan wajah. Perusahaan mengklaim, informasi biometrik itu tidak disimpan.

Untuk saat ini Facebook Pay pertama kali mulai digulirkan di layanan Facebook dan Messenger di Amerika Serikat untuk urun dana, pembelian di dalam gim (in-game purchases), pembelian tiket, pembayaran antarindividu, dan pembelian dari halaman terpilih di Facebook MarketPlace.

Cakupan layanan ini ke depannya akan diperluas ke lebih banyak pasar dan ke Instagram dan WhatsApp.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya