Facebook Izinkan Karyawan Kerja dari Rumah hingga 10 Tahun ke Depan

CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, ada kemungkinan, separuh dari karyawan Facebook bisa kerja dari rumah hingga 10 tahun ke depan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Mei 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 15:30 WIB
Facebook
Kantor Facebook yang menggabungkan konsep collaborative space dan ruangan pribadi (sumber: business insider)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook belum lama ini menyebut, bakal mengizinkan karyawan kerja dari rumah secara permanen.

Dalam sebuah rapat bersama staf yang ditayangkan melalui live streaming page Facebook-nya, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, ada kemungkinan, separuh dari karyawan Facebook bisa kerja dari rumah hingga 10 tahun ke depan.

Jika dikalkulasi, setidaknya lebih dari 48 ribu karyawan bisa bekerja dari rumah.

"Sangat jelas bahwa Covid-19 telah mengubah kehidupan kita, termasuk cara kita bekerja. Dalam waktu-waktu ini, kerja dari jarak jauh akan menjadi tren yang terus tumbuh," kata Zuckerberg, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The New York Times, Selasa (26/5/2020).

Seperti Twitter dan Square, Facebook cukup awal mengumumkan rencana untuk bekerja dari jarak jauh hingga waktu yang lama.

Meski begitu, beberapa waktu lalu, Facebook juga menyebut perusahaannya akan mengizinkan karyawan bekerja di kantor, terutama mereka yang harus bekerja di kantor demi kelangsungan operasional.

Kantor Dibuka 6 Juli 2020

Kantor Facebook
Kantor Facebook (sumber. officesnapshots.com)

Facebook akan mulai membuka kembali kantor mereka di seluruh dunia pada 6 Juli 2020. Meski kantor dibuka kembali, Facebook akan menerapkan prosedur keamanan yang sangat ketat.

Kemungkinan dari semua karyawan, mereka yang diperbolehkan masuk ke kantor hanya 25 persen dari kapasitas kantor.

Rncana pembukaan kembali kantor Facebook ini merupakan bagian proses multi langkah yang dilakukan perusahaan untuk memulihkan beberapa operasi yang dianggap krusial.

Misalnya terkait dengan manajemen pusat data dan pengembangan hardware seperti perangkat video chatting Portal dan headset VR Oculus.

Para karyawan yang masuk kerja akan mendapatkan fasilitas seperti penggunaan bus antar jemput gratis, kafetaria gratis, dan layanan pribadi seperti dry cleaning.

Keputusan Facebook untuk mengizinkan karyawan bekerja di luar kantor ini cukup kontras dengan apa yang selama ini digaungkan perusahaan teknologi.

Pasalnya banyak perusahaan teknologi yang menyediakan berbagai fasilitas penunjang sehingga memberikan sedikit alasan bagi karyawan untuk pulang, apalagi absen dari kantor.

Twitter juga Bolehkan Karyawan WFH Selamanya

Twitter
Ilustrasi Twitter (Foto: Pixabay)

Sebelumnya, Twitter dilaporkan sudah siap menjalani gaya hidup normal yang baru usai pandemi Covid-19 ini. Hal itu diketahui dari surat CEO Twitter, Jack Dorsey, kepada para karyawannya.

Dalam surat tersebut, Jack mengatakan karyawan Twitter diperkenakan bekerja dari rumah, bahkan setelah pandemi ini berakhir. Meskipun memang ada beberapa karyawan yang perlu hadir secara fisik, seperti pekerja yang memantau aktivitas server.

Dikutip dari The Guardian, Rabu (13/5/2020), Twitter mengatakan mereka merespons cukup cepat kondisi saat ini, dengan memungkinkan karyawan bekerja dari rumah. Hal terjadi karena perusahaan menekankan desentralisasi dan mendukung tenaga kerja terdistribusi yang mampu bekerja dari mana saja.

"Beberapa bulan belakangan kami membuktikan dapat melakukannya (kerja dari rumah). Jadi, saat karyawan kami berada dalam situasi yang memungkinkan bekerja dari rumah dan ingin melanjutkannya, kami akan melakukannya," tulis Chief HR Office Twitter , Jennifer Christie, lewat blog resmi Twitter.

Sebagai informasi, situs microblogging ini memang sudah mulai melakukan aktivitas bekerja dari rumah sejak 2 Maret 2020. Lalu pada 11 Maret 2020, aktivitas itu diwajibkan bagi seluruh keryawan.

Untuk itu, dengan pengumuman ini, Twitter mengatakan karyawan yang suka bekerja dari jarak jauh dapat melakukannya tanpa batas waktu. Sementara karyawan yang memang ingin kembali ke kantor, perlu menunggu setidaknya hingga September 2020.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya