Liputan6.com, Jakarta - Pemanfaatan platform digital sebagai sarana komunikasi selama masa pandemi Covid-19 diprediksi tidak akan turun, meski pandemi ini akan usai. Hal itu diungkapkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
"Yang pasti tidak akan turun. Kalau misalnya sekarang naik dan Covid-19 selesai itu tidak akan turun. Paling flat dan kemungkinan besar juga tetap naik, tapi kecepatannya tidak seperti masa Covid-19," tuturnya saat bertemu dengan awak media secara virtual, Selasa (23/6/2020).
Menurut Rudiantara, hal ini tidak lepas dari pengaruh pandemi Covid-19 terhadap gaya hidup masyarakat. Sebab, pandemi Covid-19 membuat sebagian orang harus memanfaatkan platform digital untuk keperluan kerja maupun belajar sebenarnya menurunkan biaya.
Advertisement
Baca Juga
"Coba nanti kalau orang sudah biasa belajar dari rumah, misalnya belajar harus ketemu lagi, itu kan ongkos. Covid-19 ini menurunkan banyak biaya sebenarnya. Bagi perusahaan, transportation cost untuk karyawan turun, biaya makan juga turun," tuturnya menjelaskan.
Namun demikian, Rudiantara mengatakan kondisi ini sebenarnya hanya berlaku untuk pekerja kerah putih. Sementara pekerja kerah biru atau pekerja manufaktur yang bekerja di pabrik, hal ini tidak dapat dilakukan karena mereka harus datang ke tempat kerja.
Meski pemanfaatan platform digital untuk interaksi masyarakat meningkat, Rudiantara mengatakan ada masanya nanti pertemuan secara langsung tetap perlu dilakukan.
Alasannya, pria yang akrab dipanggil Chief RA ini menyebut ada beberapa hal yang dapat dilakukan secara virtual dan ada yang tidak bisa. "Karena kembali manusia pada dasarnya makhluk sosial yang harus berinteraksi secara langsung," tuturnya mengakhiri pembicaraan.
Mantan Menkominfo Rudiantara Lakukan Uji Coba Obat Covid-19
Di sisi lain, Rudiantara memang saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Meski sudah lama tidak terdengar kabarnya, pria yang akrab disapa Chief RA ini ternyata masih disibukkan oleh berbagai kegiatan.
Salah satu kegiatan tersebut adalah kesibukan mengembangkan dan menyiapkan obat virus corona Covid-19.
Hal tersebut diungkap oleh Chief RA saat mengisi di acara Bicara Data Visual Series di akun YouTube Katadata Indonesia.
Ia mengatakan, semenjak penyebaran Covid-19 semakin meluas tiga bulan belakangan ini banyak melakukan kegiatan sosial.
"Selain mengalang dana dan cari dukungan penyaluran bantuan sosial, saya dan teman-teman di kabinet sebelumnya saat ini sedang melakukan uji coba klinik obat Covid-19," ucapnya.
"Berhubung masih belum ada vaksin, Covid-19 tidak akan hilang. Karena itu, kami berupaya untuk secepatnya ada 'obat' untuk Covid-19 ini," kata Rudiantara.
Advertisement
Sedang Uji Coba Kandidat Obat Covid-19
Berdasarkan prediksi berbagai pihak, vaksin Covid-19 kemungkinan baru akan tersedia pada akhir 2021.
"Nah, selama rentang waktu kosong itu kita mencari cara lain. Kita sedang proses uji klinik di rumah sakit di Indonesia atas kandidat obat Covid-19," ujar Rudiantara.
Adapun obat yang sedang disiapkan Rudiantara dkk ini bukan sintetis. Ini berarti masyarakat tidak perlu resep dokter untuk membeli obat Covid-19 ini.
"Seperti Panadol saja, masyarakat bisa beli obat Covid-19 ini di warung atau toko-toko tanpa perlu sertakan resep dokter. Mudahan, paling lama Juli atau awal Agustus obat tersebut sudah keluar hasilnya," jelas Rudiantara.
(Dam/Ysl)