Hyppe, Aplikasi Media Sosial Karya Anak Bangsa yang Siap Mendunia

Hyppe diklaim sebagai ebuah platform media sosial karya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat global.

oleh Iskandar diperbarui 26 Jun 2020, 08:32 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2020, 08:30 WIB
Aplikasi Hyppe. Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia
Aplikasi Hyppe. Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Menurut riset Hootsuit, jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 160 juta atau 59 persen dari total jumlah penduduk.

Dengan jumlah pengguna yang sangat masif, waktu rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia juga sangat tinggi. Yakni, mencapai 3 jam 26 menit per hari atau di atas rata-rata global yang 2 jam 24 menit per hari.

Keunikan lainnya, rata-rata penduduk Indonesia memilik sekitar 10 akun media sosial per orang, baik aktif maupun tidak aktif menggunakannya. Selain itu, 65 persen pengguna media sosial di Indonesia memanfaatkan platform tersebut untuk bekerja.

Melihat peluang di tengah tingginya adopsi jejaring sosial di Tanah Air, PT Hyppe Teknologi Indonesia, menghadirkan platform media sosial yang diklaim cocok bagi para content creators.

President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia Hondo Widjaja mengatakan, masih sangat terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk memiliki media sosial sendiri yang tidak hanya bisa dibanggakan, melainkan juga bisa bersaing di tingkat global.

”Kami ingin berkontribusi lebih besar bagi bangsa dengan mendukung pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi digital melalui sektor teknologi. Caranya, membangun sebuah platform media sosial karya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat global,” kata Hondo melalui keterangannya, Jumat (26/6/2020).

Hyppe sebagai umbrella brand-nya, saat ini memiliki 10 unit bisnis yang disiapkan. Apa saja?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


10 Unit Bisnis

Magin M, VP dan Technology Advisor Hyppe Technology Holding’s Berhad (Asia). Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia
Magin M, VP dan Technology Advisor Hyppe Technology Holding’s Berhad (Asia). Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia

Adapun sepuluh unit bisnis tersebut antara lain HyppeVid (large video content/landscape video), HyppeDiary (short video content/portrait video), HyppeStory (flash stroy), HyppeChat (chatting platform/avatar chat), dan HyppeCompetition (competition platform).

Lalu, ada HyppeSound (audio content & music player), HyppePic (photo/image content), HyppeScript (documents content/text format), HyppeLive (live streaming platform), dan HyppeGames (interactive/online games).

Nantinya, 10 brand’s unit tersebut akan menjadi satu kesatuan dalam aplikasi media sosial Hyppe yang akan didukung dengan teknologi Blockchain dan fingerprint combat sebagai basis teknologinya.

Melihat fitur dan teknologi yang diusung, Hyppe diklaim akan menjadi salah satu platform terbaik bagi para content creators dalam menuangkan ide kreatif mereka sekaligus memonetisasi serta menjaga hak kepemilikan konten mereka.


Sharing Economy Platform

Hondo Widjaja, President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia. Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia
Hondo Widjaja, President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia. Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia

Hyppe juga merupakan 'sharing economy platform', sehingga tidak hanya menjadi surga bagi content creators, pengguna atau viewer/penonton pun tak luput dari perhatian.

Mereka akan mendapat penghasilan melalui iklan konten dan iklan sponsor yang mereka tonton di aplikasi Hyppe.

“Sudah saatnya para content creator sadar akan pentingnya menjaga hak kepemilikan konten mereka, sebab kontenlah yang memiliki kontribusi terbesar akan perkembangan jejaring sosial, sekaligus merupakan aset yang sangat berharga yang juga akan menjadi sumber passive income buat mereka” ujar Magin M, VP dan Technology Advisor Hyppe Technology Holding’s Berhad (Asia).

Atas dasar itu, ia menambahkan, perusahaan menerapkan teknologi Blockchain dan fingerprint combat sebagai basis teknologi dalam aplikasi media sosial Hyppe, untuk mencatat dan menjaga data hak kepemilikan konten mereka, sehingga kepemilikannya dapat diakui di seluruh dunia.


Kapan Aplikasi Ini Tersedia?

Aplikasi Hyppe. Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia
Aplikasi Hyppe. Dok: PT Hyppe Teknologi Indonesia

Vice President Hyppe Technology Holding’s Berhad (Asia) Sammy Goh mengatakan, perusahaan telah bermitra dan menggandeng dua perusahaan teknologi raksasa dunia dalam membangun dan mengembangkan aplikasi Hyppe.

Inisiatif ini merupakan langkah awal menuju ekspansi global secara bertahap dalam misi jangka menengah untuk lima tahun ke depan dan menyelesaikan pembangunan data center di tiap negara dari 15 negara di seluruh dunia.

Saat ini Hyppe sedang melakukan finalisasi rencana pembangunan data center yang akan berpusat di kawasan kota digital, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Aplikasinya pun tengah dikembangkan.

"Yang jelas akan kami luncurkan tahun ini, ditunggu saja,” ujar pemilik bisnis di berbagai sektor yang akrab disapa Hanny Yong tersebut.

Hyppe Teknologi Indonesia sendiri merupakan perusahaan startup teknologi lokal yang didirikan pada 2018 dan berkantor di Jakarta.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya