Liputan6.com, Jakarta - Penipuan kartu kredit fisik bukanlah jenis kejahatan baru dan pelakunya bisa menyembunyikan aktivitas tersebut. Namun jika ditelusuri lebih jeli, kita bisa mencari celah penipuan itu.
Seiring dengan maraknya penggunaan platform digital, penipuan kartu kredit pun dilakukan secara virtual.Â
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan terbaru dari Malwarebytes, tampaknya kini hacker menyembunyikan penipuan kartu kredit online di dalam metadata gambar milik toko online yang jadi sasarannya.
Mengutip laman Ubergizmo, Selasa (30/6/2020), sebenarnya menyembunyikan kode jahat di dalam metadata sebuah gambar bukanlah hal baru.
Namun ini adalah pertama kalinya peneliti melihat konsep ini dipakai dalam hal penipuan kartu kredit secara virtual.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Bisa Curi Informasi Pengguna
Menurut para peneliti di Malwarebytes, kode ini tampaknya banyak ditemukan pada favicons. Favicons merupakan ikon-ikon yang dilihat pada tab browser, yang memperlihatkan website-website di dalam tab.
Ketika dipakai bersamaan dengan toko online yang sudah dibobol, hacker akan dapat mencuri informasi dari pengguna. Informasi seperti nama, alamat, hingga informasi kartu kredit sekalipun.
Advertisement
Sasaran para hacker
Berdasarkan riset, tampaknya para hacker tengah menarget plugin WooCommerce untuk WordPress karena memiliki cukup banyak pengguna di sana.
Mencuri informasi kartu kredit bukanlah jenis kejahatan baru, namun, fakta bahwa si hacker menemukan cara baru untuk menyembunyikan aktivitasnya jadi hal yang berbahaya.
Oleh karena itu, pecinta belanja online perlu berhati-hati dengan metode penipuan kartu kredit jenis ini.
(Tin/Isk)