Qualcomm Minta Izin ke Pemerintah AS Agar Dapat Jual Chipset ke Huawei

Menurut laporan, Qualcomm tengah meminta izin pada pemerintah Amerika Serikat untuk menghilangkan larangan berbisnis pada Huawei.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Agu 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2020, 16:00 WIB
Snapdragon 865 Plus
Snapdragon 865 Plus (Foto: Qualcomm)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei baru saja mengumumkan Mate 40 akan menjadi smartphone terakhir Huawei yang menggunakan chipset Kirin. Keputusan ini diambil sebagai buntut pelarangan bisnis perusahaan Amerika Serikat dengan sejumlah perusahaan asal Tiongkok.

Dengan pelarangan itu, Huawei pun tidak bisa memproduksi chipset secara mandiri, sebab TSMC sebagai pembesut chipset Kirin tidak bisa lagi menggunakan peralatan dari perusahaan Amerika Serikat, seperti Lam Research dan Applied Materials.

Melihat kondisi tersebut, menurut laporan Wall Street Journal, Qualcomm pun mengajukan diri agar dapat menjual chipset pada Huawei. Karenanya, perusahaan tersebut meminta izin pada pemerintah Amerika Serikat untuk menarik larangan berbisnis dengan Huawei.

Dikutip dari Engadget, Minggu (9/8/2020), Qualcomm beralasan pelarangan tersebut akan membuat Huawei memilih menggelontorkan dana miliar dolar untuk membeli chipset ke perusahaan non Amerika Serikat, seperti Samsung atau MediaTek.

Oleh sebab itu, dicabutnya larangan berbisnis dengan Huawei dapat membantu perusahaan Amerika Serikat tetap kompetitif. Terlebih, ada kemungkinan pergeseran pangsa pasar chipset 5G apabila Qualcomm dibatasi untuk berbisnis.

Qualcomm sendiri memang mengakui cukup tertarik menawarkan produknya pada Huawei. Hal itu sempat diungkap oleh CEO Qualcomm Steve Mollenkopf yang mengungkapkan strategi untuk menjual produknya ke setiap vendor smartphone, termasuk Huawei.

Huawei Ungkap Ponsel Terakhir yang Pakai Prosesor Kirin

Huawei Mate 30 Series
Huawei Mate 30 Series. Liputan6.com/Ilyas Praditya

Sebagai informasi, Huawei sendiri memang baru mengumumkan Mate 40 akan menjadi smartphone terakhir besutannya yang menggunakan chipset Kirin setelah 15 September 2020, sebagaimana dikutip dari laman XDA Developers, Minggu (9/8/2020).

Pernyataan ini merupakan lanjutan dari pemblokiran Amerika Serikat yang melarang semua produsen chip semikonduktor yang menggunakan teknologi peralatan pembuatan chip, kekayaan intelektual, atau perangkat lunak desain AS harus mengajukan izin sebelum mengirimkan chip ke Huawei.

Karena hal tersebut, TSMC, selaku pembuat prosesor Kirin pun terpaksa harus menghentikan proses produksi dan rantai suplai untuk smartphone baru Huawei, karena proses produksi TSMC menggunakan peralatan dari perusahaan AS seperti Lam Research dan Applied Materials.

Produksi Semua Chipset Huawei

Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Lebih lanjut, TSMC memproduksi semua chipset HiSilicon kelas atas Kirin untuk deretan seri ponsel andalan milik Huawei.

Selain smartphone, perusahaan ini juga membuat prosesor untuk base station jaringan 5G, chip AI, dan chip server milik Huawei.

Dilansir dari GSM Arena, Selasa (4/8/2020), informasi baru tentang Mate 40 juga telah muncul. Desain kamera belakang Mate 40 diketahui dari gambar CAD yang beredar di ranah internet.

Berdasarkan gambar tersebut, Huawei Mate 40 tampak memiliki tiga kamera belakang. Ketiganya berada di dalam sebuah lingkaran besar. Terdapat satu lingkaran kecil di dalamnya, yang kemungkinan merupakan ruang untuk sensor.

Selain itu, juga tampak sebuah LED flash yang cukup besar di samping kamera belakang.

Berdasarkan keterangan yang ada, Huawei Mate 40 memiliki dimensi ukuran 158.6 x 72.5 x 8.9mm. Ukuran layarnya sekira 6,4 inci. 

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya