Apple Gugat Perusahaan Daur Ulang karena Jual 100.000 Lebih iPhone Bekas

Perusahaan yang disewa untuk mendaur ulang produk Apple ini diam-diam justru menjual kembali 100.000 iPhone, iPad, dan Apple Watch yang harusnya mereka proses.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Okt 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2020, 16:00 WIB
Dimainkan Anak, Ponsel Ibu Asa Tiongkok Terkunci Selama 48 Tahun
(Foto: stevepb/Pixabay) Ilustrasi Iphone.

Liputan6.com, Jakarta - Apple melayangkan gugatan pada perusahaan bernama Geep Canada. Perusahaan yang disewa untuk me-recycle produk Apple ini diam-diam justru menjual 100.000 iPhone, iPad, dan Apple Watch.

Padahal harusnya Geep Canada bertugas untuk membongkar dan mendaur ulang iPhone, iPad, dan Apple Watch yang telah diterimanya dari Apple.

Mengutip laman Apple Insider, Sabtu (3/10/2020), Apple memang telah lama meningkatkan angka daur ulang dari produk-produknya. Hal ini jadi salah satu upaya Apple untuk menciptakan produk berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan.

Atas upaya ini, Apple pun bergantung pada perusahaan lain untuk mendaur ulang, termasuk Geep Canada.

Laporan The Logic menyebut, Apple memperkirakan Geep Canada telah mencuri lebih dari 100.000 iPhone, iPad, dan Apple Watch.

Sementara itu, pihak Geep tidak menyangkal adanya pencurian. Namun mereka mengklaim, pencurian dilakukan oleh tiga karyawan nakal tanpa sepengetahuan perusahaan.

Menurut Apple, karyawan yang disebut nakal itu sebenarnya merupakan manajemen senior perusahaan.

Ada Ratusan Ribu iPhone yang Dikirim ke Geep Canada

Alamat Kantor Apple di Indonesia Terungkap
Kantor Apple di Beijing - ilustrasi (ist.)

Kasus ini memang baru terungkap ke publik. Namun Apple telah mengajukan gugatannya pada Januari 2020. Sementara Geep mengajukan gugatan balik pada Juli lalu.

Apple ditengarai menemukan dugaan pencurian pada akhir 2017 atau 2018. Sejak itu Apple kerap berhenti bekerja sama dengan Geep. Lalu pada September 2019, Geep Canada bergabung dengan perusahaan lain membentuk Quantum Lifecycle Partners.

Dalam gugatannya, Apple menyatakan bahwa pihaknya mengirimkan 531.966 unit iPhone ke Geep Canada untuk didaur ulang antara Januari 2015 hingga Desember 2017. Pada waktu yang sama, Apple juga mengirimkan 25.673 iPad dan 19.277 Apple Watch.

Apple kemudian mengaudit gudang Geep dan mengetahui bahwa ada sebagian perangkat mereka yang disimpan jauh dari produk lainnya.

Temuan tentang adanya area yang tidak tercakup oleh kamera keamanan ini membuat Apple memeriksa nomor seri perangkat yang dikirim ke Geep Canada.

103.000 iPhone Ternyata Aktif

Kantor Apple
Kantor Apple

Dari pemeriksaan, ditemukan ada sekitar 18 persen atau 103.845 perangkat ternyata aktif dan terhubung dengan jaringan operator. Apple mengklaim, jumlah produk yang dicuri kemungkinan lebih tinggi, karena perangkat non-LTE tidak ditampilkan.

"Setidaknya 11.766 pounds perangkat Apple meninggalkan wilayah Geep Canada tanpa dihancurkan. Ini adalah fakta yang dikonfirmasi oleh Geep," kata Apple dalam gugatannya.

Apple pun meminta ganti rugi penuh atas keuntungan yang didapat Geep Canada dari penjualan perangkat mereka, ditambah biaya penggantian USD 22,7 juta.

Sementara itu, Quantum Lifecycle Partners mengatakan, "gugatan tersebut antara Geep Canada dan Apple, kami tidak memiliki informasi detailnya."

Menurut pengajuan pengadilan Geep, perusahaan tersebut mencari tiga karyawan untuk membayar ganti rugi dan biaya penggantian, jika Apple menang.

Geep menyebut, mereka menderita kerugian bisnis yang cukup banyak karena pencurian dan pemutusan kontrak oleh Apple.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya