PANDI dan Universitas Udayana Sepakat Mendigitalkan Aksara Bali

Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan kesepakatan dengan Universitas Udayana bertujuan untuk melestarikan aksara Bali melalui digitalisasi aksara.

oleh Iskandar diperbarui 27 Okt 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 11:30 WIB
PANDI dan Universitas Udayana Tandatangani MoU Terkait Digitalisasi Aksara Bali. Dok: PANDI
PANDI dan Universitas Udayana Tandatangani MoU Terkait Digitalisasi Aksara Bali. Dok: PANDI

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) baru saja menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Universitas Udayana (UNUD), di Denpasar, Bali.

Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan kesepakatan ini bertujuan untuk melestarikan aksara Bali melalui digitalisasi aksara.

"Kami berkomitmen bersama-sama dengan pihak UNUD agar aksara Bali dapat dilestarikan melalui internet dan bisa dipergunakan di perangkat teknologi lainnya," ujar Yudho melalui keterangannya, Selasa (27/10/2020).

Nantinya, Yudho menambahkan, seluruh kegiatan digitalisasi yang diselenggarakan PANDI akan dijahit dalam satu program besar bertajuk Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara.

Program itu disiapkan PANDI untuk bisa memperkenalkan kembali dan melestarikan bagian dari budaya asli Indonesia yang kian hari memudar tergerus zaman.

"Diharapkan dengan adanya program tersebut, masyarakat saat ini dapat mengenal kembali Aksara daerahnya masing-masing, sehingga bisa dipergunakan dan dilestarikan oleh generasi-generasi berikutnya," Yudho memungkaskan.

 

 

Masyarakat Jarang Menggunakan Aksara Daerah

Kerjasama tersebut di sambut baik oleh Rektor Universitas Udayana, Anak Agung Raka Sudewi. Ia mengklaim akan mendukung penuh kegiatan tersebut.

"Saya selaku pimpinan dari UNUD menyambut baik upaya yang dilakukan PANDI dalam rangka mendaftarkan aksara daerah ke lembaga internet dunia (UNICODE/ICANN) agar bisa dipergunakan di internet," ungkapnya.

Kurangnya literasi terkait aksara saat ini, Anak Agung menilai, membuat masyarakat jarang menggunakan aksara daerah dalam kehidupannya sehari-hari.  

Dukungan Konkrit

Anak Agung menambahkan kerjasama UNUD dengan PANDI merupakan salah satu bentuk dukungan konkrit, agar bisa mengenalkan kembali aksara daerah yang mulai terkikis oleh aksara latin.

"Menjadi cita-cita kami semua untuk bisa terus melestarikan aksara daerah yang terangkum dalam program Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara yang dikembangkan atas inisiasi PANDI," pungkasnya.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya