Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) baru saja menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Universitas Udayana (UNUD), di Denpasar, Bali.
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan kesepakatan ini bertujuan untuk melestarikan aksara Bali melalui digitalisasi aksara.
Baca Juga
"Kami berkomitmen bersama-sama dengan pihak UNUD agar aksara Bali dapat dilestarikan melalui internet dan bisa dipergunakan di perangkat teknologi lainnya," ujar Yudho melalui keterangannya, Selasa (27/10/2020).
Advertisement
Nantinya, Yudho menambahkan, seluruh kegiatan digitalisasi yang diselenggarakan PANDI akan dijahit dalam satu program besar bertajuk Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara.
Program itu disiapkan PANDI untuk bisa memperkenalkan kembali dan melestarikan bagian dari budaya asli Indonesia yang kian hari memudar tergerus zaman.
"Diharapkan dengan adanya program tersebut, masyarakat saat ini dapat mengenal kembali Aksara daerahnya masing-masing, sehingga bisa dipergunakan dan dilestarikan oleh generasi-generasi berikutnya," Yudho memungkaskan.
Â
Â
Masyarakat Jarang Menggunakan Aksara Daerah
Kerjasama tersebut di sambut baik oleh Rektor Universitas Udayana, Anak Agung Raka Sudewi. Ia mengklaim akan mendukung penuh kegiatan tersebut.
"Saya selaku pimpinan dari UNUD menyambut baik upaya yang dilakukan PANDI dalam rangka mendaftarkan aksara daerah ke lembaga internet dunia (UNICODE/ICANN) agar bisa dipergunakan di internet," ungkapnya.
Kurangnya literasi terkait aksara saat ini, Anak Agung menilai, membuat masyarakat jarang menggunakan aksara daerah dalam kehidupannya sehari-hari. Â
Advertisement
Dukungan Konkrit
Anak Agung menambahkan kerjasama UNUD dengan PANDI merupakan salah satu bentuk dukungan konkrit, agar bisa mengenalkan kembali aksara daerah yang mulai terkikis oleh aksara latin.
"Menjadi cita-cita kami semua untuk bisa terus melestarikan aksara daerah yang terangkum dalam program Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara yang dikembangkan atas inisiasi PANDI," pungkasnya.
(Isk/Why)